Mohon tunggu...
Wige Tina Cahyanti
Wige Tina Cahyanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Malang

Jangan Menyerah OK

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ciptakan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas yang Inovatif dan Interaktif

26 Desember 2021   19:37 Diperbarui: 26 Desember 2021   19:50 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada masa pandemi, kegiatan pembelajaran di sekolah menjadi terhambat. Anak-anak yang mulanya dapat belajar secara aktif di sekolah dengan pengawasan guru menjadi harus melaksanakan sistem pembelajaran daring. Namun pembelajaran secara daring ini dirasa kurang efektif khususnya bagi para siswa di SDN Sukorejo. 

Pihak sekolah pun juga tidak dapat mengambil keputusan untuk mengadakan pembelajaran seperti sebelumnya. Dan sudah satu tahun lebih melaksanakan pembelajaran daring, kini sejak Hari Senin 4 Oktober 2021 SDN Sukorejo akhirnya kembali melakukan pembelajaran tatap muka terbatas setelah mendapat persetujuan dari pemerintah daerah setempat. 

Seluruh warga sekolah juga tetap menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan sebelum masuk kelas, mengatur jarak antar kursi siswa sekitar satu meter serta dilakukan pengecekan suhu tubuh. Jumlah siswa yang masuk dalam satu kelas juga dibatasi yaitu 10 orang dengan dua kali sesi pembelajaran masing-masing selama dua jam.

Para siswa tentu merasa antusias disamping mereka juga perlu menyesuaikan kembali dengan proses pembelajaran secara langsung. Dari yang sebelumnya siswa tidak mendapatkan pembelajaran secara maksimal karena kelas dilaksanakan secara daring sehingga mereka kurang memahami materi pembelajaran. 

Hal itulah yang semakin mendorong semangat dari Tim Kampus Mengajar Angkatan 2 SDN Sukorejo untuk memberikan inovasi dalam pembelajaran agar siswa semakin memahami materi pembelajaran.

Bersama dengan setiap guru wali kelas, masing-masing anggota tim Kampus Mengajar Angkatan 2 saling berkoordinasi terkait cara menyampaikan materi pembelajaran di kelas. Tentunya setiap anggota tim memiliki cara tersendiri dalam kegiatan transfer ilmu tersebut. Misalnya saja mengajak siswa kelas 1 belajar sambil bermain yakni menyusun puzzle huruf sehingga membentuk nama-nama buah dan binatang. 

Kemudian untuk kelas 2 juga melakukan pembelajaran menarik dengan belajar matematika perkalian dan pembagian melalui game dalam kelas dimana murid bernyanyi sambil memberikan kotak pensil ke teman sebelahnya. Ketika lagu yang dinyanyikan habis dan kotak pensil berhenti pada salah satu murid maka murid itu diberikan soal dan yang tidak bisa menjawab diminta menghafalkan pancasila.   

Begitupun dengan siswa kelas 3 yang menggunakan media pembelajaran berupa timbangan badan sebagai aktualisasi pengukuran massa (berat badan). Dalam kegiatan itulah siswa diharapkan mampu mengukur berat badan dirinya dan teman dalam 1 kelompok serta siswa merasa antusias dan penasaran terutama berat badan mereka sendiri. 

Sama halnya siswa kelas 4 yang sangat semangat ketika diminta untuk mengukur besarnya sudut pada sebuah gambar yang diberikan. Sedangkan untuk siswa kelas 5 diberikan sebuah modul pembelajaran guna menunjang proses pembelajaran dan memperkaya sumber informasi siswa. Dan khusus siswa kelas 6 lebih pada penyampaian materi secara intensif dan mengerjakan soal-soal latihan.

Dokpri
Dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun