Mohon tunggu...
Dara Raihatul Jannah
Dara Raihatul Jannah Mohon Tunggu... Human Resources - lihat lalu tulis, dengar lalu tulis, baca lalu tulis.

Book enthusiast! Senang menulis POV tentang buku-buku yang sudah dibaca.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Nilai "Kemanusiaan" yang Mati Rasa

2 November 2023   11:44 Diperbarui: 2 November 2023   11:44 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sebagai muslim dan sebagai manusia ditambah sebagai sarjana hukum perasaan "kalau aku tidak berguna" terus hadir. 

Setiap buka media sosial aku temukan banyak tayangan yang memunculkan hancur nya Gaza sekaligus sirnanya nilai "kemanusiaan" di dunia. Lebih menyakitkan ketika publik disadarkan dengan fakta bahwa pemimpin dunia yang memiliki "kekuatan dan berpengaruh" pun menunjukkan degradasi nilai "kemanusiaan". 

Kehilangan nilai kemanusiaan yang ditunjukkan mereka yang punya identitas "role model" adalah hal menyakitkan yang harus diterima masyarakat dan para korban "kejahatan manusia" di era modern. 

Oke karena kenyataannya memang sudah begitu. Mungkin keputusan terbaik adalah tidak terfokus pada mereka yang secara terang-terangan menunjukkan berpihak pada pelaku "kejahatan", mungkin ini salah satu cara untuk tidak berlarut dalam kekesalan dan berkahir dengan sebatas "baper" aja.

Jadi apa yang mau dilakukan? Apa guna "aku" dan "kita" yang masih menjunjung nilai "kemanusiaan" dan "keadilan" itu sekarang?

Jujur tidak cukup percaya diri untuk menuliskannya tapi kalau tidak ya.... akan terus "diam" dan menyesal.

Dalam perspektif ku, menyuarakan seperti apa yang diserukan oleh jurnalis di jalur Gaza adalah perkara paling minimal yang bisa dilakukan oleh siapa saja yang masih punya rasa "kemanusiaan". 

Dari realita yang ada, hal pertama yang sangat mengganggu saat ini adalah "kenapa harus share kalau followers aja cuma seribuan atau mungkin ratusan?

Sekitar 2 tahun lalu aku pernah kampanye media sosial tentang palestina yang diselenggarakan oleh SMART171. Mungkin di usia itu aku masih belum terpikir tentang dampak dan sebagainya kalaupun followersnya dikit. Akhirnya aku ikutan post di instagram probadi. Aku juga gak tau sih dampaknya gimana ke ya minimal temen-temen di IG. Tapi secara pribadi, aku jadi didorong untuk belajar dan mau tau lebih banyak tentang GAZA dan bukan hanya tentang GAZA tapi juga tentang ISLAM dan tentang rumpun ilmu yang aku pelajari saat kuliah "HUKUM INTERNASIONAL". 

Hingga akhirnya berakhir berita-berita yang ramai menunjukkan GAZA semangat aku pun ikut sirna. Aku mulai fokus memanfaatkan IG untuk konten buku dan bahkan beberapa postingan tentang GAZA juga aku arsip kan dengan niat biar IG nya lebih bisa buat personal branding. 

Sampai tanggal 7 Oktober tahun ini aku kembali menyaksikan sejumlah pemberitaan tentang GAZA dan ya tentunya ada penyesalan dan rasa malu dan bersalah yang sangat besar karena "shame on me",  aku pernah mengarsipkan perjuangan paling "minimal"ku untuk Gaza. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun