Mohon tunggu...
Kang Miftah
Kang Miftah Mohon Tunggu... Administrasi - Kontributor Kompasiana

Kompasianer 2012 Hp : 081586662186

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kepala Botak, Disukai Wanita??

30 September 2014   21:20 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:54 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar http://k3luar.blogspot.com/2013/11/potong-rambut-apa-cukur-bulu.html

Bermula ketika saya memangkas rambut di area pertokoan yang berlokasi di pertigaan terminal Laladon kota Bogor, tepatnya minggu malam tanggal 11 September 2014. Kami datang ke lokasi potong rambut itu bersama istri dan kedua anak saya yang masih kecil. Kebetulan pada saat itu, situasi disana sedang sepi, sehingga kami tidak harus menunggu lama dan langsung mendapat pelayanan dari sibapak tukang cukur.

Silakan duduk pak…. Sibapak tukang cukur mempersilakan saya menempati kursi yang sudah ia bersihkan. Duduk didepan kaca yang lebarnya segambreng, si bapak langsung mengambil kain penutup seraya bertanya mau dicukur model apa? “Mandarin aja” jawab saya dengan sigap. Tidak berlama lama, si bapak segera menyalakan alat pencukur yang sudah di colokan ke dalam stopkontak dan langsung mengarahkan kerambut saya. Hal yang saya lakukan ketika potong rambut, sekaligus untuk menghindari rasa jenuh, biasanya saya mengajak ngobrol si bapak tukang cukur. Tapi terkadang ada juga tukang cukur yang tidak mau diajak ngobrol, mungkin yang bersangkutan sedang tidak mood atau memang pembawaan dari sononya.

Sambil ngobrol, ditengah menikmati lapis lapis rambut yang gugur di tebas mata pisau alat cukur, kemudian si bapak itu bertanya. Usia bapak sekarang berapa? 32 tahun pak, jawab saya singkat. Entah kenapa, tiba tiba si tukang cukur itu bengong. Sambil melirik ke kaca yang sedang saya pandangi, kemudian sibapak balik bersuara ‘Dikira udah kepala empat pak”. Pasti bapak mengira, saya udah kepala empat gara gara melihat rambut saya yang udah botak yah? Jawab saya, hehehehe… Si bapak itu melukis senyum pertanda beliau meng Iya kan pernyataan saya tadi.

Saya jelaskan, selama ini dari sekian tukang cukur yang pernah saya kunjungi, kebanyakan dari mereka sering bertanya dengan pertanyaan serupa (usia bapak berapa sekarang??) dan diakhiri dengan wajah penuh tanya, karena mereka mengira kalau saya sudah berkepala empat. Mungkin karena usia yang masih 32 tahun, kepala saya sudah jarang di tumbuhi rambut alias botak, tidak seperti kebanyakan orang.

Tapi saya bersyukur, banyak tukang cukur yang menaruh perhatian lebih ketika melihat kebotakan di rambut saya dan ringan ide alias suka rela memberi beragam tips, atau usulan pengobatan dari cara tradisional sampai penggunaan obat modern agar rambut ini bisa tumbuh lebat seperti sedia kala. Diantaranya, dari mereka mengusulkan supaya saya mengerik habis rambut yang ada, seraya di olesi kemiri yang sudah di bakar sampai usulan menggunakan ramuan modern ala Hembing.

Yang menarik dari pembicaraan saya dengan si Bapak tukang cukur kali ini adalah, konon kabarnya, dari sekian pengunjung pasangan suami istri yang pernah singgah di tempat praktek cukur miliknya, para wanita itu cenderung lebih suka dengan suami berambut botak. Sambil menggunakan logat sunda, ia berujar “Awewe mah leuwih resep boga salaki botak! Sebab ari awewe mah boga pandangan, mun salaki botak dianggapna geus boga rumah tangga, Jadi moal dipikaresep jeung moal laku ka awewe sejen”

“perempuan itu lebih suka sama suami berambut botak, sebab mereka berpandangan kalau rambut suaminya botak dianggapnya sudah berumah tangga, sehingga dia tidak akan laku dan disukai oleh perempuan lain”. Atas pernyataan itu, sontak istri saya yang sedang memangku si kecil langsung tertawa kegirangan. Hiks hiks…

14120610011850134106
14120610011850134106

Foto milik pribadi






Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun