Mohon tunggu...
Ilmi Nuraini
Ilmi Nuraini Mohon Tunggu... Arsitek - 🌜

Mari berimajinasi

Selanjutnya

Tutup

Nature

Pengurangan Penggunaan Sampah Plastik

27 Februari 2020   06:00 Diperbarui: 27 Februari 2020   06:21 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Plastik memang lebih praktis dalam membungkus makanan, wadah minuman dan membungkus barang lainnya. Karena sifatnya yang mudah didapat dan murah banyak orang yang menggunakannya, begitupun anak sekolahan yang gemar jajan pasti banyak bekas wadah dari plastik yang dibuang. Bayangkan setiap orang membuang satu sampah dikalikan dengan satu sekolah dan sekolah lainnya. Belum lagi tempat kerja, rumah dan masih banyak lagi.

Melimpahnya sampah plastik menjadi hal yang sangat serius untuk diperhatikan. Sampah plastik jelas sulit untuk terurai. Membutuhkan waktu yang sangat lama agar dapat terurai secara alami. 

Plastik tentunya memiliki dampak buruk bila sering digunakan. Berdampak pada kesehatan karena mengandung berbagai zat kimia berbahaya yang dapat masuk kedalam peredaran darah manusia hingga menyebabkan kanker. 

Plastik yang ditimbun ke dalam tanah juga akan berpengaruh pada kualitas tanah dan penyerapan air. Tanah dan air tersebut dapat terkontaminasi dengan zat kimia pada plastik.

Sampah plastik juga berpengaruh bagi makhluk hidup lain seperti hewan. Banyak kasus terjadi paus mati karena menelan berkilo - kilo plastik di perutnya. Jika hal ini terus terjadi hewan yang seharusnya dilindungi akan mengalami kepunahan. Perairan yang dipenuhi plastik pun  akan mengancam populasi hewan di dalamnya. 

Lingkungan juga akan menjadi sasaran sampah plastik. Bukan hal aneh lagi ketika terjadi banjir dan salah satu penyebabnya adalah saluran air, selokan atau sungai yang penuh dengan plastik. Dan membakar plastik pun, asap yang dihasilkan akan memengaruhi organ pada tubuh karena mengandung zat kimia berbahaya seperti dioksin.

Maka dengan banyaknya masalah sampah plastik, alangkah harusnya mulai membiasakan untuk mengurangi penggunaan plastik sedikit demi sedikit. Kebiasaan membeli air minum kemasan mulai diganti dengan membawa botol minum dari rumah atau sekarang orang sebut Tumbler. Membawa minum dari rumah juga akan memicu sikap hemat. 

Membawa makanan dengan misting juga dapat dilakukan untuk mengurangi dampak sampah plastik. Sekolah - sekolah pun sudah mulai melakukan kebiakan tersebut dan perlu sekali untuk ditingkatkan. Kreatifitas juga perlu untuk menangani masalah ini. Sampah plastik dapat didaur ulang untuk dijadikan barang fungsional. 

Oleh karena itu, kita perlu menyadari betapa bahayanya sampah plastik yang terus menumpuk dengan melakukan pengurangan penggunaan plastik.

Nama : Anggit Nurardiana Puspitasari

Kelas : XII MIPA 1

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun