Mohon tunggu...
22Sumika Adinata
22Sumika Adinata Mohon Tunggu... Penulis - pelajar,mahasiswa,universitas pendidikan ganesha

hobi futsal saya orangnya pendiam dan suka menulis saya menggunakan kompasiana untuk menulis artikel

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Beragama bagi Umat di Indonesia dalam Konteks Memahami Konsep dan Implikasinya

20 Maret 2024   14:26 Diperbarui: 20 Maret 2024   14:39 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Indonesia, sebagai negara yang kaya akan kebudayaan Karena keanekaragaman budaya dan agamanya yang luas, I ndonesia menyadari betapa pentingnya agama untuk mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal ini ditunjukkan oleh fondasi konstitusional negara, terutama Pasal 29 ayat (1) dari Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia, yang menyatakan bahwa negara didirikan atas Ketuhanan Yang Maha Esa. Setiap warga negara harus menganut keyakinan ini sebagai pijakan moral dan spiritual. Agama bukan hanya kepercayaan pribadi, tetapi juga dasar moral yang membantu orang menjalani kehidupan sehari-hari. 

Dipercaya bahwa pemahaman yang baik dan benar tentang ajaran agama dapat membantu seseorang mencapai kebahagiaan lahir dan bathin. Akibatnya, agama menjadi sarana utama untuk menjalani kehidupan yang bermakna. Tatwa Panca Sraddha menjadi landasan bagi umat Hindu dalam menjalankan ibadah dan aktivitas keagamaan mereka. Sumber pengetahuan agama Hindu adalah pelajaran Brahma Widhya, yang memberikan Tatwa Panca Sraddha. Pengamalan Tatwa ini menghasilkan konsep bhakti, yang berarti pengabdian dan ketaatan kepada Tuhan. 

Umat Hindu harus mengikuti etika yang berbasis pada Tattwa untuk menjalankan konsep bhakti ini. Namun, fakta di lapangan menunjukkan bahwa banyak orang Hindu, baik yang tinggal di Bali maupun di luar Bali, dengan mudah menyimpang dari ajaran Panca Sraddha dan melakukan praktik keagamaan yang menyimpang dari nilai-nilai Tattwa. Praktik-praktik ini tidak hanya membahayakan individu, tetapi juga dapat menyebabkan konflik sosial di antara orang Hindu. Agama dianggap sebagai kepercayaan pribadi dan bagian penting dari kehidupan sehari-hari.

Dipercaya bahwa memahami ajaran agama dapat membantu seseorang mencapai kebahagiaan lahir dan batin. Prinsip Tatwa Panca Sraddha, misalnya, berfungsi sebagai pedoman untuk kehidupan beragama orang Hindu. Tatwa Panca Sraddha menekankan betapa pentingnya bhakti, atau pengabdian kepada Tuhan, yang harus dilakukan dengan mengikuti etika dan nilai-nilai yang terkandung dalam Tattwa. Bhakti ini biasanya ditunjukkan melalui pel

Sebagai negara yang berlandaskan Pancasila, Indonesia mengakui peran agama dalam kehidupan bermasyarakat. Hal ini ditunjukkan oleh Pasal 29 Ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia, yang menyatakan bahwa Negara didirikan atas Ketuhanan Yang Maha Esa. Ayat ini menyatakan bahwa agama bukan hanya sekadar kepercayaan pribadi, tetapi juga merupakan landasan moral dan spiritual bagi individu dan masyarakat. Berbagai ajaran dan praktik keagamaan membentuk budaya dan identitas Indonesia. Sebagai contoh, dalam agama Hindu, konsep Tatwa Panca Sraddha memberikan pedoman utama untuk menjalankan ibadah dan kehidupan sehari-hari, dan menuntun umat Hindu untuk mengembangkan bhakti, yang merupakan bentuk pengabdian dan ketaatan kepada Tuhan.

Namun, umat beragama, termasuk umat Hindu di Indonesia, menghadapi tantangan di tengah keberagaman ini. Salah satunya adalah kemungkinan terpapar pada ajaran yang bertentangan dengan prinsip-prinsip agama yang dianut, yang dapat menyebabkan pemahaman yang salah dan praktik yang menyimpang dari ajaran agama yang sebenarnya.

Konflikt internal dan sosial dapat terjadi ketika orang Hindu meninggalkan prinsip-prinsip Tatwa Panca Sraddha dan melakukan aktivitas beragama yang menyimpang. Misalnya, konflik dan ketegangan dapat terjadi ketika ada perbedaan pandangan atau praktik keagamaan antara kelompok-kelompok dalam masyarakat Hindu. Indonesia, sebagai negara yang kaya akan keberagaman suku, ras, dan agama, menjadikan toleransi antar umat beragama sebagai hal yang sangat penting. 

Toleransi ini mencakup menghargai dan menghormati orang lain ataupun kelompok lain. Dengan toleransi, kerukunan antar umat beragama dapat terjaga, yang mana hal ini sangat penting untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Kerukunan antar umat beragama juga memiliki peran penting dalam menjaga keharmonisan dan kestabilan sosial di Indonesia. 

Dalam konteks yang lebih luas, kerukunan ini juga berperan dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kerukunan antar umat beragama juga sangat penting untuk menjaga keharmonisan dan kestabilan sosial di Indonesia. Dalam konteks yang lebih luas, kerukunan dapat menungkatkan hubungan erat antar umat beragama karna dalam negara yang memiliki keragaman budaya dan agama yang berbeda beda selain meningkatkan tali persaudaraan hal ini juga membantu menjaga kestabilan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Selain itu, moderasi beragama menjadi penting di Indonesia. Moderasi beragama merupakan cara berpikir, sikap, dan tindakan beragama yang dimiliki setiap individu dalam kehidupan sosial yang mengutamakan nilai-nilai agama untuk melindungi martabat manusia dan menciptakan kesejahteraan umum seperti yang tertuang dalam undang-undang negara republik inndonesia. Moderasi beragama didasarkan pada prinsip adil, berimbang, dan kesepakatan nasional.

Umat beragama di Indonesia, termasuk umat Hindu, harus memahami nilai-nilai agama mereka secara menyeluruh dan menjalankan praktik keagamaan mereka dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab. Pendidikan agama yang baik dan pemahaman yang mendalam tentang ajaran agama dapat membantu menurunkan kemungkinan terpapar ajaran menyimpang. Selain itu, kolaborasi dan diskusi antarumat beragama sangat penting untuk meningkatkan kerukunan dan toleransi antarumat di Indonesia. Kita dapat membangun masyarakat yang inklusif dan harmonis, sesuai dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika, dengan menghormati dan menghargai perbedaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun