Mohon tunggu...
LYA WINDARI SIAHAAN
LYA WINDARI SIAHAAN Mohon Tunggu... Mahasiswi

Mahasiswi Universitas Sumatera Utara

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Warisan Leluhur, Sopo Guru Tatea Bulan Dan Asal Usul Marga Batak

30 Mei 2025   23:35 Diperbarui: 30 Mei 2025   23:37 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di Samosir Terdapat warisan budaya unik yang mencerminkan kekayaan sejarah dan tradisi masyarakat Batak. Salah satu aspek menarik dari lanskap budaya Samosir adalah Sopo Ompu Guru Tatea Bulan, sebuah situs suci yang memiliki makna spiritual dan sejarah penting bagi masyarakat setempat.

Dalam sejarah Bangsa Batak, masyarakat batak percaya, bahwa awal mula manusia merupakan dari Debata Mulajadi Nabolon. Sebutan masyarakat pada masa itu ialah Tuhan. Pusuk Buhit sebagai tempat turunnya Si Raja Batak yang pertama, diutus oleh Mulajadi Nabolon atau Tuhan Yang Maha Esa untuk mengusai tanah Batak. Disanalah Raja Batak memulai kehidupannya,dari sejarah di abadikan dalam sebuah tempat yang disebut dengan Sopo Guru Tatea Bulan atau Rumah Guru Tatea Bulan. 

di Sopo Guru Tatea Bulan terdapat patung-patung Siraja Batak dan keluarganya yang merupakan keturunan Raja Ihat atau Debata MulaJadi Nabolon. Hingga saat ini masyarakat batak yang bermukim di pulau Samosir masih percaya bahwa Sopo Guru Tatea Bulan yang berada di pusuk buhit merupakan tempat pertama orang batak atau Siraja Batak. Disopo yang sakral ini kita akan melihat patung, yang dimana patung ini dinamakan dengan nama Raja Ihat Manusia, datang dari langit yang bernama Oppung Boru Tantan Debata. Dari situ lahirlah dua orang anak. Anak pertama yaitu Oppung Guru Tatea Bulan, dengan memegang tongkat tunggal panaluan.

Guru Tatea Bulan ini memiliki lima orang putra dan empat orang putri. Kelima putranya bernama; Raja Uti (tidak memiliki keturunan), Sariburaja, Limbong Mulana, Sagala Raja dan Silau Raja. Ke empat putri nya bernama: Siboru pareme, Siatting Haumason, Bunga Haumason, Natinjo (tidak kawin) bermukiman di tao malau Simanindo.Di dalam bangunan Sopo Guru Tatea Bulan terdapat sejumlah patung keturunan Raja Batak dengan patung sejumlah kendaraan si Raja Batak dan pengawalnya. Kendaraan itu antara lain naga, gajah, singa, harimau dan kuda. Berdasarkan kepercayaan masyarakat Batak margamarga yang ada sekarang ini berasal dari keturunan si Raja Batak. Sopo Guru Tatea Bulan mempunyai daya tarik karena menyimpan informasi sejarah peradaban suku Batak.

Desa wisata Tatea Bulan berada di Kecamatan Harean, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Indonesia. Desa ini terkenal dengan kearifan lokal yang kuat yang dilestarikan dan dijaga oleh masyarakat setempat. Salah satu contoh kearifan lokal yang ada di Tatea Bulan adalah gedung adat yang dihiasi dengan ukiran gorga. Patung-patung yang menyerupai pomparan raja menghiasi Sopo Guru.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun