Di Pelabuhan Ajibata, Parapat, Danau Toba, terdapat fenomena unik yang menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. aksi anak-anak penyelam koin, atau sering disebut juga "anak koin" atau "Ciling". Anak Koin merupakan para pencari uang yang dilemparkan oleh penumpang kapal ke laut/danau, lalu menyelam untuk mengambilnya. Setiap kali kapal feri akan berangkat atau bersandar di pelabuhan, puluhan anak-anak sudah siap beraksi di tepian danau.
Proses aksi anak koin dimulai dengan pendekatan langsung ke wisatawan. Anak-anak-biasanya berusia 8--12 tahun-akan memanggil pengunjung dengan seruan seperti "Kak, lempar lah kak!" atau "Bang, lempar lah bang!" sambil menunjuk ke arah air. Jika wisatawan merespons, mereka akan melemparkan koin (biasanya pecahan Rp500 atau Rp1.000) ke danau. Begitu koin menyentuh air, anak-anak langsung melompat dari tepian atau dermaga dengan gaya beragam, seperti salto atau terjun bebas, sebelum menyelam untuk mengambil koin tersebut.
Lebih jelas aksi mereka berlangsung
- Anak-anak ini, yang rata-rata masih berusia sekolah dasar, akan berteriak kepada wisatawan atau penumpang kapal, meminta agar mereka melemparkan uang koin ke air.
- Begitu koin dilempar, anak-anak langsung melompat dari dermaga atau tepi kapal dan berlomba-lomba menyelam ke dalam danau untuk mengambil koin tersebut.
- Aksi mereka tidak hanya sekadar menyelam, tetapi juga sering diiringi berbagai gaya loncatan dan atraksi renang yang menghibur penonton.
- Mereka sudah terbiasa berenang sejak kecil, sehingga tubuh mereka terlihat atletis dan gerakan mereka di air sangat lincah.Â
Menurut warga setempat, tradisi anak-anak menyelam mengambil koin ini sudah berlangsung turun-temurun di sekitar Danau Toba, khususnya di Pelabuhan Ajibata dan Dermaga Parapat. Dulu, aksi ini lebih sering dilakukan di sekitar kapal yang akan berlabuh, namun kini juga marak di tepian Pantai Bebas dan area pelabuhan.
Meskipun aksi ini menghasilkan uang receh dari wisatawan, tujuan utama anak-anak tersebut bukan semata-mata materi. Banyak dari mereka melakukannya untuk bersenang-senang, mengasah kemampuan berenang, dan menikmati waktu bersama teman-teman. Namun, bagi sebagian anak, uang hasil menyelam juga menjadi tambahan uang jajan atau membantu kebutuhan keluarga.Â
Aksi ini menjadi hiburan tersendiri bagi wisatawan yang sedang menunggu kapal atau menikmati suasana senja di Danau Toba. Banyak pengunjung yang terhibur dan bahkan sengaja menyiapkan koin untuk dilempar, agar bisa menyaksikan aksi seru para bocah penyelam ini.Â
Tindakan yang berbahaya dan kontroversi.
Tindakan para anak koin tersebut juga dinilai kontroversi dan sangat berbahaya. Hanya demi memburu uang recehan yang dilemparkan oleh penumpang kapal sangat berisiko fatal dan berbahaya, karena mereka berenang di area yang berbahaya dapat menyebabkan tertabrak dinding dermaga, kena propeller kapal, terbawa arus, hingga tenggelam. Terdapat juga himbauan dari pada dinding-dinding kapal ferry yang disampaikan oleh ASDP Indonesia Ferry untuk ikut serta mengingatkan dan tidak memberi Anak Koin kesempatan untuk membahayakan keselamatan mereka sendiri.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI