Mohon tunggu...
Shelina Eka Putri
Shelina Eka Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa

hanya untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Penjara Tercanggih & Terseram "Penjara El Salvador. Berisikan para gangster?"

5 Mei 2025   21:29 Diperbarui: 5 Mei 2025   21:29 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden El Salvador Nayib Bukele & Tahanan Geng Kriminal di El Salvador  (sumber: https://www.bbc.com/mundo 

El Salvador kini menjadi sorotan dunia, bukan karena pariwisatanya, tetapi karena sebuah penjara raksasa yang disebut-sebut paling menyeramkan dan tercanggih di Amerika Latin---Centro de Confinamiento del Terrorismo (CECOT). Penjara ini bukan sekadar tempat hukuman, melainkan simbol dari perang habis-habisan pemerintah terhadap geng paling brutal di dunia.

CECOT dibangun pada awal 2023 oleh Presiden Nayib Bukele, sebagai respons terhadap tingginya angka kejahatan yang selama puluhan tahun mencengkeram negeri kecil ini. Dengan kapasitas mencapai 40.000 narapidana, CECOT bukan penjara biasa. Dijaga oleh ribuan aparat bersenjata lengkap, fasilitas ini dilengkapi kamera pengenal wajah, pemindai tubuh, dan sistem komunikasi yang sepenuhnya terisolasi dari dunia luar. Tak ada telepon, tak ada kunjungan, dan bahkan cahaya matahari pun nyaris tak masuk ke dalam sel.

Yang ditahan di sini bukan kriminal biasa. Sebagian besar adalah anggota geng MS-13 dan Barrio 18---dua organisasi kriminal paling terkenal di dunia. Mereka digiring dalam keadaan tanpa baju, kepala ditundukkan, tubuh penuh tato, dan diborgol erat. Mereka dijebloskan ke dalam sel tanpa ranjang, tanpa jendela, dan tanpa harapan.

Namun, semua ini tidak muncul begitu saja. Sejarah panjang kekerasan di El Salvador menjadi akar dari lahirnya penjara ini. Perang saudara selama 12 tahun (1980--1992) menghancurkan negara dan meninggalkan generasi yang tumbuh dalam kekacauan. Saat perang berakhir, bukannya damai, kejahatan justru berkembang.

Lebih parah lagi, pada 1990-an, AS mendeportasi ribuan imigran El Salvador yang tergabung dalam geng seperti MS-13 dan Barrio 18 kembali ke negara asalnya. Mereka membawa budaya kekerasan jalanan dari Los Angeles ke San Salvador. Di tengah negara yang masih rapuh pascaperang, geng-geng ini tumbuh kuat, bahkan menguasai wilayah-wilayah tertentu.

Pemerintah El Salvador selama bertahun-tahun mencoba menanggulangi lewat kebijakan "Mano Dura" (tangan besi), tetapi hasilnya justru memperkuat jaringan kriminal di dalam penjara. Baru di bawah pemerintahan Bukele, langkah ekstrem diambil: tangkap besar-besaran, bangun penjara raksasa, dan putus semua akses mereka ke dunia luar.

Meski menuai kritik keras dari kelompok HAM atas dugaan pelanggaran hak tahanan, banyak warga El Salvador mendukung kebijakan ini karena kejahatan menurun drastis. Dalam satu unggahan di media sosial, Bukele menyatakan tegas: "Kami tidak sedang memelihara monster. Kami mengurung mereka selamanya."

Kini, CECOT bukan hanya penjara. Ia adalah monumen dari sejarah kekerasan yang panjang dan upaya paling kontroversial untuk menghentikannya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun