Mohon tunggu...
Rodiyah Ummil Muminin
Rodiyah Ummil Muminin Mohon Tunggu... Mahasiswa Aktif Universitas PGRI Kanjuruhan Malang

berimajinasi

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Perbedaan Aliterasi, Asonansi, dan Rima dalam Stilistika

4 Oktober 2025   08:47 Diperbarui: 4 Oktober 2025   10:44 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Perbedaan spesifik antara aliterasi, asonansi, dan rima dalam kajian Stilistika (ilmu yang menelaah gaya bahasa).Perbedaan spesifik antara aliterasi, asonansi, dan rima dalam kajian Stilistika (ilmu yang menelaah gaya bahasa). terletak pada jenis bunyi yang diulang dan posisinya dalam susunan kata atau baris. Ketiganya merupakan majas bunyi (gaya bunyi) yang berfungsi untuk menciptakan efek musikal, ritme, dan penekanan dalam suatu teks.

Aliterasi adalah pengulangan bunyi konsonan yang sama pada kata-kata yang berdekatan. biasanya di awal kata atau suku kata yang bertekanan. Fokusnya adalah pada bunyi konsonan. Fungsi Stilistika Aliterasi sering digunakan untuk memberikan tekanan ritmis pada suatu frasa, menciptakan kesan yang kuat, cepat, atau tegas. Misalnya, pada frasa "Pelan-pelan putar pedal sepeda", pengulangan bunyi /p/ memberikan irama yang meniru gerakan mengayuh.

Asonansi adalah pengulangan bunyi vokal yang sama dalam deretan kata-kata yang berdekatan. Fokusnya adalah pada bunyi vokal (a, i, u, e, o). Fungsi Stilistik  Asonansi menciptakan efek musikalitas yang lebih lembut dan mengalun. Ini sering digunakan untuk membangun suasana hati tertentu, seperti melankolis atau kesyahduan, karena pengulangan vokal menciptakan harmoni bunyi yang mengalir. Contoh: "Lelaki sepi menepi di tepi" (Pengulangan vokal /i/).

Rima (atau Sajak) adalah pengulangan bunyi yang berselang, baik di dalam larik sajak maupun pada akhir larik sajak yang berdekatan. Rima melibatkan kesamaan bunyi vokal dan/atau konsonan pada bagian akhir kataFungsi Stilistika Fungsi utamanya adalah menciptakan kepaduan dan pola irama yang teratur, terutama dalam puisi. Rima membuat sebuah teks lebih mudah dihafal dan memberikan kesan tertutup pada baris atau bait. Contoh rima akhir: a-a-a-a (puisi lurus) atau a-b-a-b (puisi silang).

Aliterasi, asonansi, dan rima memiliki hubungan yang sangat erat dalam kajian stilistika. Hubungan ketiganya adalah sebagai unsur pembangun estetika bunyi yang secara kolektif menciptakan musikalisasi bahasa dalam sebuah karya sastra, terutama puisi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun