Mohon tunggu...
Ida Ayu Nadia Pramana Dewi
Ida Ayu Nadia Pramana Dewi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Undiksha

Menanyi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Panca Sradha sebagai Kepercayaan untuk Mencapai Satya dan Bhakti

5 Desember 2022   15:31 Diperbarui: 5 Desember 2022   15:31 989
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di dalam ajaran Tatwa, sebagai umat hindu dipercayai memiliki kepercayaan atau bisa disebut dengan sradha. Dengan adanya sradha, umat hindu dapat mencapau satya dan bhakti. Kepercayaan tersebut di dalam agama hindu disebut dengan panca sradha.

Secara umum Sradha diartikan sebagai suatu keyakinan tentang tujuan  hidup sebagai manusia, yaitu suatu disiplin yang harus dipraktekkan untuk  mencapainya, kemudian ajaran yang melandasi tujuan hidup itu sendiri serta  disiplin yang harus dilakukan. Arti Sradha dalam aspek etimologi yaitu kata  Sradha berasal dari bahasa sansekerta, akar kata "Srad" berarti yakin dan "dha"  berarti menaruh kepercayaan dan keyakinan. Jadi, Sradha berarti kepercayaan  dan keyakinan. Bhagawadgita (XVII. 2-3) menyebutkan ada tiga jenis Sradha,  yaitu: Sradha yang bersifat Sattva, Rajah dan Tamah sesuai dengan sifat  manusia. Keyakinan tiap-tiap individu tergantung pada sifat wataknya. Manusia  itu terbentuk oleh keyakinannya dan keyakinannya itulah sesungguhnya dia.  Disampng itu juga diajarkan untuk meyakini bahwa semua yang ada ini adalah  ciptaan Tuhan. Banyak cara yang dapat dilakukan oleh umat manusia untuk  mempercayai keberadaan-Nya. Secara konsepsional umat Hindu memiliki lima  landasan atau dasar keyakinan, yang sering disebut dengan nama "Panca  Sradha" (Nurkancanan, 2011). Seluruh aktivitas hidup umat dalam kehidupan  ini hendaknya diabdikan untuk mengamalkan ajaran Panca Sradha. Dengan  demikian maka tujuan agama akan dapat diwujudkan dalam kehidupan sehari hari. Adapun lima unsur kepercayaan atau keyakinan umat beragama Hindu  yang dikenal dengan nama "Panca Sradha", yang terdiri dari:  

1) Brahman, yaitu percaya dengan adanya Sang Hyang  Widhi. Hyang Widhi adalah yang menakdirkan, maha kuasa, dan pencipta  semua yang ada. Kita percaya bahwa beliau ada, meresap di semua tempat  dan mengatasi semuanya " Wyapi Wyapaka Nirwikara ".Hyang Widhi  adalah asal dari segala yang ada. Kata ini diartikan semua ciptaan, yaitu  alam semesta beserta isinya termasuk Dewa -- dewa dan lain -- lainnya  berasal dan ada di dalam Hyang Widhi. Tidak ada sesuatu di luar diri beliau.  Penciptaan dan peleburan adalah kekuasaan beliau.  

2)Atman Tattwa atau Atman Sraddha yaitu percaya dengan adanya Atman atau Roh Leluhur. Atman berasal dari kata An yang berarti bernafas, hidup,  kemudian artinya berkembang mencakup hidup, jiwa, roh, pribadi roh itu.  Atman adalah percikan-percikan terkecil dari Paramatman (Sang Hyang  Widhi), yang merupakan sumber hidup dan kehidupan bagi semua mahkluk  hidup di dunia (Nurkancana, 2011). Adapun sifat-sifat atma itu , yaitu : (1). Acchedya berarti tak terlukai oleh senjata,  (2). Adahya berarti tak terbakar oleh api,  (3). Akledya berarti tak terkeringkan oleh angin,  (4). Asesya berarti tak terbasahkan oleh air, (5). Nitya berarti abadi,  (6). Sarwagatah berarti ada dimanamana,  (7). Sthanu berarti tak berpindah- pindah,  (8). Acala berarti tak bergerak, (9). Sanatana berarti selalu sama, (10). Awyakta berarti tak dilahirkan,  (11). Acintya berarti tak terpikirkan , dan  (12). Awikara berarti tak berubah.

3)Karma Phala Tattwa atau Karma Phala Sraddha yaitu percaya dengan adanya Hukum Karma Phala. Karma Phala adalah hasil perbuatan.Segala  gerak atau aktivitas yang dilakukan, sengaja atau tidak sengaja, baik atau  buruk, benar atau salah, disadari atau diluar kesadaran kesemuanya itu  disebut karma. Jika seseorang berbuat baik (subha karma) pasti akan  menerima hasil dari perbuatan baiknya itu, demikian pula sebaliknya setiap  yang berbuat buruk, maka keburukkan yang harus diterima Karma Phala  dibedakan menjadi 3 macam, yaitu sebagai berikut: a). Sancita Karma  Phala, yang berarti semua perbuatan yang kita lakukan, hasil dari buah perbuatan tersebut akan kita terima nanti, atau pada saar reinkarnasi atau saat kita lahir kembali kedunia untuk menjalani kehidupan yang baru.  b). Prarabda Karma Phala, adalah segala perbuatan yang telah kita lakukan, baik itu perbuatab susila maupun asusila, akan diterima pada saat utu juga  c). Kriyamana Karma Phala, merupakan perbuatan yang selama ini dilakukan semasa hidup, hasil dari perbuatan ini akan di dapat setelah meninggal.

4)Samsara Tattwa atau Samsara Sraddha yaitu percaya dengan adanya  Punarbhawa atau reinkarnasi.  Punarbhawa berarti kelahiran yang berulang-ulang ke dunia  atau menitis kembali. Kelahiran yang berulang-ulang membawa akibat suka  duka. Keyakinan tentang phunarbawa ini berkaitan dengan atma-tatwa  (Nurkancana, 2011). Sebab-sebab terjadinya Punarbhawa ini adalah karena  atma masih dipengaruhi oleh kenikmatan duniawi, selama sang atma terikat  pada unsur-unsur duniawi, maka akan terus mengembara dari satu tubuh ke  tubuh lainya.  

5)Moksa Tattwa atau Moksa Sraddha yaitu percaya dengan adanya Moksa.  Ditinjau dari etimologinya, moksa artinya bebas, yaitu bebasnya atman dari  ikatan duniawi (maya) dan mencapai kesadaran yang maha tinggi serta  kebahagiaan yang sempurna. Moksa juga  dapat dicapai semasih hidup yang disebut Jiwa Mukti yang artinya orang yang  telah mencapai keseimbangan rohani dan telah mampu mengendalikan  hawa nafsunya. Moksa dapat dicapai apabila kita dapat mengamalkan ajaran  Tri Kaya Parisuda, yang berarti tiga prilaku atau perbuatan yang baik, dalam kehidupan sehari-hari.  

Umat beragama hindu, wajib untuk memiliki sradha, karena dengan kita memegang teguh sradha, semua keraguan, kecanggungan, akan hilang. Panca sradha itu sendiri menjadi lima dasar keyakinan yang dimiliki umat hindu untuk mencapai tujuan akhir dari hidup umat hindu, yaitu mencapai moksa. Seperti bunyi sloka "Moksartham Jagadhita Ya Ca Iti Dharma", yang berarti dengan dharma kita mewujudkan kedamaian semua makhluk dan kerohanian alam semesta, serta mendapat pembebasan dari roda samsara.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun