Mohon tunggu...
Khrisna Pabichara
Khrisna Pabichara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Penyunting.

Penulis; penyunting; penerima anugerah Penulis Opini Terbaik Kompasianival 2018; pembicara publik; penyuka neurologi; pernah menjadi kiper sebelum kemampuan mata menurun; suka sastra dan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

PDI Perjuangan: Partai Wong Cilik atau Sarang Politikus Mabuk Duit?

2 Maret 2021   16:52 Diperbarui: 2 Maret 2021   17:14 1199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Kompas.com

Ada satu hal yang luput dari ingatan elite PDIP. Mungkin termasuk Megawati selaku kumendan. Introspeksi. Mestinya petinggi partai mulai bercakap-cakap dengan hati nurani. Apa yang kurang dari PDI Perjuangan sehingga banyak kadernya yang mabuk duit? Menyalahkan kader sama saja mencuci tangan. Enggan disalahkan, tetapi terus-terusan memproduksi kader buruk atau politikus busuk.

Jika tahun ini tabiat mabuk duit masih menyelimuti hati kader partai banteng moncong putih, ya, bisa-bisa akan banyak lagi kader yang terciduk oleh KPK. Satu contoh nyata sudah di depan mata. Nurdin Abdullah harus menghadapi konsekuensi hukum. Meski masih terhitung "anak bawang" lantaran baru bergabung, nama PDI Perjuangan tetap terseret.

Megawati dan konco-konconya mesti mencari solusi. Bersih-bersih harus segera dilakukan. Mau tidak mau harus berbenah sekarang juga. Jika tidak, nasib Partai Demokrat saat berkuasa akan menimpa PDI Perjuangan. Apalagi teriakan "tenggelamkan partai korup" makin riuh terdengar.

Jangan sampai jargon "partai wong cilik" berubah menjadi "partai politikus mabuk duit". [kp]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun