Mohon tunggu...
Khrisna Pabichara
Khrisna Pabichara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Penyunting.

Penulis; penyunting; penerima anugerah Penulis Opini Terbaik Kompasianival 2018; pembicara publik; penyuka neurologi; pernah menjadi kiper sebelum kemampuan mata menurun; suka sastra dan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Empat Rumus Ajaib Membuka Cerita

31 Maret 2018   13:50 Diperbarui: 1 April 2018   11:42 4029
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Sudah dulu, ya. Kurasa cukuplah empat rumus ajaib itu untuk menahan kepergianmu. Aku letih sendirian, kehilangan kamu akan menambah-nambah kegagalanku menjadi manusia. Kamu tahu, aku juga ingin menjadi seperti orang lain yang tidak dihantui oleh kemampuan melihat hal-hal gaib.

Maka, Lema, tolong jangan cerita kepada siapa saja soal hantu-hantu di balik jendelaku. [kp]

   


Catatan:

[1] Dinukil dari Penembak Misteriskarya Seno Gumira Ajidarma, hlm. 103, edisi cetakan ke-IV, Galang Press, 2007.   

[2] Dinukil dari Murjangkung: Cinta yang Dungu dan Hantu-hantu karya A.S. Laksana, hlm. 1, cetakan pertama, GagasMedia, 2013.   

[3] Dikutip dari Potongan Cerita di Kartu Poskarya Agus Noor, hlm. 26, cetakan PERTAMA, Penerbit Buku Kompas, 2006.   

[4] Dipetik dari Gadis Pakarena karya Khrisna Pabichara, hlm. 37, cetakan pertama, Penerbit Dolphin, 2012.   

[5] Dinukil dari Rumah Kopi Singa Tertawa karya Yusi Avianto Pareanom, hlm. 37, cetakan pertama, Banana, 2011.

   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun