Hari ini adalah Hari Minggu, 14 September 2025. Liturgi gereja Katolik hari ini adalah Pesta Pemuliaan Salib Suci
Bacaan Injil Luk. 3: 13-17
Bacaan Injil hari ini berisi pencerahan yang dikatakan Yesus dalam konteks percakapan antara Yesus dan Nikodemus.Â
Nikodemus ingin mendapatkan pencerahaan dari Yesus tentang cara mencapai keselamatan. Jawaban Yesus ini tidak dimengerti dengan akal budi murni semata-mata. Di perikop Injil ini, Yesus menekankan bahwa agar dapat selamat, setiap orang beriman harus menyerahkan diri secara sungguh-sungguh dan total kepada Kristus.
Sudah lebih dari 2000 tahun setelah Yesus datang menyelamatkan umat manusia dari dosa-dosa di dunia ini, kekerasan, ketidakadilan dan kematian setiap hari terus saja terjadi.Â
Inilah sebabnya bahwa substansi yang dibutuhkan dalam penyerahan diri kepada Kristus bukan moralitas tetapi kesaksian hidup iman kepada Kristus. Sebab moralitas tak cukup mencegah kekerasan, ketidakadilan dan bahkan kematian. Tetapi kesaksian hidup iman kepada Kristus dapat melakukannya. Meskipun kemenangan definitif belum terjadi di dunia ini. Sejarah penderitaan terus berulang. Kata orang, " Hidup ini umpama roda, kadang ada di atas, kadang ada di bawah".
Ayat 13 mengatakan, Â tidak ada seorang yang naik ke sorga selain daripada Dia yang telah turun dari sorga, yaitu Anak Manusia.Â
Anak Manusia adalah Yesus Kristus sendiri. Ayat ini menekankan bahwa tiada yang lebih dekat dengan Allah selain putera tunggal Allah sendiri. Di sini nyata bahwa unsur kemanusiaan kita telah dibawa sendiri oleh Kristus dari Allah BapaNya saat Ia lahir, berkarya dan wafat di salib.Â
Yesus telah membawa kemanusiaan kita untuk sampai kepada hidup kekal. Ayat-ayat selanjut berbicara tentang pentingnya kesaksian iman kepada Kristus, bukan moralitas.Â
Kasih dan penyaliban adalah pilihan Yesus bersama BapakNya menunjukan bahwa keselamatan oleh Kristus melalui jalan salibNya adalah model keselamatan seutuhnya, sebuah keselamatan yang nyata dan melibatkan seluruh kemanusiaan kita seutuhnya.
Bagi penginjil Yohanes, peristiwa penyaliban di Golgotha sudah nyata. Bagi penginjil Yohanes, penyaliban Yesus di Golgota telah mendapat arti baru berdasarkan kasih Allah.Â
Allah menerima penderitaan kemanusiaan Yesus dan kemudian kita juga sebagai murid-muridNya. Penderitaan Yesus di salib adalah sebagai ungkapan penyerahan diri total, bukti kepercayaan utuh antara Yesus Sang Anak Tunggal Allah kepada BapakNya. Ini membuka jalan kepada kehidupan kekal di surga, Yesus sebagai yang sulung dari antara manusia.
Kesaksian iman akan Kristus memiliki nilai yang sangat tinggi pada segala zaman dan sejarah keselamatan Kristus, termasuk dalam zaman internet ini.
Iman kepada Kristus adalah iman yang benar karena kesaksian hidup oleh penyerahan diri kita secara total kepada Kristus. Hidup kita haruslah merupakan kesaksian bahwa Allah tetap mencintai dan ada bersama kita melalui Yesus Kristus, puteraNya.
Selamat Hari Minggu, 14 September 2025.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI