Mohon tunggu...
Blasius Mengkaka
Blasius Mengkaka Mohon Tunggu... Guru - Guru.

Guru profesional Bahasa Jerman di SMA Kristen Atambua dan SMA Suria Atambua, Kab. Belu, Prov. NTT. Pemenang Topik Pilihan Kolaborasi "Era Kolonial: Pengalaman Mahal untuk Indonesia yang Lebih Kuat" dan Pemenang Konten Kompetisi KlasMiting Periode Juli-September 2022.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Forays: Operasi Militer Skala Terbatas oleh Ukraina di Donbass Masih Ampuh

14 Januari 2022   09:21 Diperbarui: 14 Januari 2022   09:32 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keamanan. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Pixelcreatures

Jika kita merujuk pada hasil survey Pemilu dengan Formula Steinmeier oleh Centre for East European and International Studies  pada Maret 2019, pendekatan militer skala terbatas oleh Ukraina di Donbass masih ampuh. 

Survey itu menyebutkan 55% rakyat DPR-Donbass dan LPR-Donbass memilih reintegrasi dengan Ukraina. Tetapi masih ada 45% rakyat memilih 'merdeka'. 

Dari 55% rakyat memilih 'reintegrasi', masih didapatkan 24% rakyat memilih 'reintegrasi' dengan sistem administrasi sebelum perang dan 33% rakyat memilih 'reintegrasi' dengan status khusus.

Secara umum, para pemilih 'reintegrasi' tidak memiliki masalah berarti. Para pemilih 'reintegrasi' dapat menyerahkan semua senjata mereka dan dapat bekerjasama. Tetapi para pemilih opsi 'merdeka' sulit diajak kompromi, tetap militan dan masih mempertahankan senjata. 

Mereka yang memilih 'merdeka' (sebanyak 45% rakyat DPR dan LPR)  adalah kaum militan garis keras. Hal itu berarti, pasca Pemilu, konflik senjata skala terbatas oleh Ukraina masih tetap berlanjut di Donbass. 

Para pengamat mengatakan, dalam menghadap kaum militan DPR-Donbass dan LPR-Donbass yang telah kalah politik, model tindakan militer Ukraina harus bersifat forays. 

Forays adalah tindakan penyergapan militer Ukraina secara tiba-tiba dan tidak diprediksi dengan kekuatan militer ringan, terbatas tetapi sangat ampuh. Pendekatan militer forays serupa Densus 88 anti teror di Indonesia, sebuah pasukan khusus gerak cepat, ringan dan terbatas namun sangat ampuh melumpuhkan kaum teroris.

Jika pendekatan militer forays dilakukan Ukraina terhadap DPR dan LPR Donbass maka muncul resiko baru bagi sekitar 33% rakyat yang memilih reintegrasi dengan status khusus. 

Resikonya adalah pemerintah Ukraina akan membekukan hak-hak para pemilih reintegrasi dengan status khusus dan memberlakukan kembali konstitusi sebelum perang kepada seluruh rakyat di Donbass. Dengan pendekatan forays di Donbass, Ukraina akan menciptakan kondisi di Donbass dengan sistem-sistem administrasi sebelum perang. 

Perang negara Ukraina melawan kaum teroris yang militan membutuhkan waktu lama dan berbiaya besar. Jika komitmen rakyat dan pemerintah kuat, kondisi itu tidak ada masalah. Harapan kita ialah dengan solusi formula Steinmeier, perdamaian abadi bisa kembali pulih di Ukraina. 

Di masa depan, sejarah berdarah dengan ribuan korban nyawa manusia, jutaan pengungsian dan kehancuran material di Donbass-Ukraina hanya bisa diceriterakan: forgive but not forget, memaafkan tetapi tidak melupakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun