Mohon tunggu...
Blasius Mengkaka
Blasius Mengkaka Mohon Tunggu... Guru - Guru.

Guru profesional Bahasa Jerman di SMA Kristen Atambua dan SMA Suria Atambua, Kab. Belu, Prov. NTT. Pemenang Topik Pilihan Kolaborasi "Era Kolonial: Pengalaman Mahal untuk Indonesia yang Lebih Kuat" dan Pemenang Konten Kompetisi KlasMiting Periode Juli-September 2022.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Perusahaan Bisa Bangkrut dan Mata Uang Bisa Tak Berharga, tetapi Emas Selalu Memiliki Nilai

26 Agustus 2020   03:58 Diperbarui: 26 Agustus 2020   04:55 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Emas-emas batangan. (Foto: sahabatpegadaian.com).

Saya ucapkan limpah terima kasih kepada Ybk. sahabat Kompasianer bapak I Ketut Suweca yang pada 22 Agustus 2020 telah menulis komentar di bawah salah satu artikel saya: Pak bagaimana saat ini berinvestasi dalam tabungan emas?

Saya harus mengatakan bahwa saya selalu berurusan dengan emas di Pegadaian sejak masih sebagai mahasiswa. Saya sering melkukan transaksi dengan pihak Pegadaian untuk pelbagai jenis emas saya. 

Sayapun  meluncur ke Duwitmu.com untuk mengetahui bagaimana tentang ilmu tabungan emas di Pegadaian. Berdasarkan hasil hasil penelusuran saya di internet, saya menemukan beberapa jenis tabungan emas, antara lain: tabungan emas di Pegadaian, tabungan emas BCA, tabungan emas BNI dan tabungan emas Mandiri.

Artikel berjudul: Tabungan Emas Pegadaian  adalah sangat bagus untuk menambah wawasan kita tentang investasi dalam tabungan emas di Pegadaian.

Emas Selalu Bernilai

Bagi saya setiap komentar dalam blog ini memiliki jalan pemikirannya sendiri. Saya harus banyak belajar dari beberapa isi komentar yang sangat bermanfaat. Meskipun banyak komentar merupakan komentar-komentar pendek, tetapi semua isinya adalah sangat positif.

Solidaritas kita sebagai sesama Kompasianer tercermin dalam banyaknya komentar yang sangat bermanfaat sehingga saya harus mengikuti isi komentar-komentar yang bagus itu. Dalam dunia internet ini, kehidupan kita sudah seperti kehidupan kosmopolitan baru yang memiliki 'konstitusi sendiri" yang menuntut tanggung jawab kita sendiri.

Pandemi Covid-19 jelas merupakan sebuah bencana bagi kemanusiaan, tetapi tidak untuk berhenti kerja. Karena kita bekerja untuk hidup, bukan hidup untuk bekerja. Sehingga dalam kebebasan berfinansial, kita harus mengkaji kembali kebijakan ekonomi yang sesuai.

Bencana ini hanyalah krisis yang menguji cara kita berpikir dan bertindak secara tepat untuk mengatasi bencana dari pelbagai bidang, termasuk bidang ekonomi. Bagaimanapun krisis ini sepertinya mengusik kita untuk berpikir bahwa tidak ada selimut keamanan budaya untuk mengatasi krisis.

Dalam artikel ini saya masih ingin tetap membahas tentang emas. Batangan emas dan koin emas telah populer sebagai lindung nilai terhadap kemungkinan kehancuran finansial. Harga emas telah naik ke level tertinggi sepanjang masa. Para pakar keuangan menjelaskan untuk siapa investasi emas masuk akal - dan bagaimana melakukannya dengan benar.

Meskipun simpanan emas tidak memiliki bunga atau membayar dividen, tetapi dalam era new normal ini secara mengejutkan emas populer sebagai investasi. Para penggemar emas menghargai logam mulia termahal ini di atas segalanya sebagai lindung nilai terhadap kemungkinan kehancuran finansial. Perusahaan bisa bangkrut, mata uang menjadi tidak berharga, tetapi emas selalu bernilai.

Saat ini nilai emas ternyata benar-benar lebih dari sebelumnya. Di era New Normal, harga emas naik ke level tertinggi sepanjang masa - antara lain karena ketidakpastian yang disebabkan oleh krisis virus Corona China.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun