Mohon tunggu...
19_Elwan Nanda
19_Elwan Nanda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya adalah seorang mahasiswa di salah satu universitas swasta di jakarta selatan

Hobi saya merangkai mimpi dikemudian hari.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Meningkatkan Derajat Kesehatan dengan Inovasi Preventif

14 Mei 2022   19:10 Diperbarui: 14 Mei 2022   19:14 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Akhir tahun 2019 berbagai negara di belahan dunia mengalami penurunan kualitas kesehatan pada masyarakatnya dikarenakan munculnya pandemic Covid-19. Munculnya pandemic ini mengakibatkan banyaknya sektor – sektor yang menurun, khusunya pada perindustrian dalam bidang kesehatan.

Pandemi ini berlangsung cukup lama, yang dimana mengakibatkan segala aktivitas diberlangsungkan secara online. Kini sudah 3 tahun berlalu, dan penyebaran virus Covid-19 sudah semakin menurun. Akan tetapi kabar dari menurunnya kasus Covid-19 belum tentu membuat seluruh warga dunia gembira begitu saja setelah adanya berita kemunculan penyakit dengan varian baru.

Disaat sudah meredanya kasus virus Covid-19 saat ini, muncullah kasus penyakit baru yaitu Hepatitis yang sedang menyebar diberbagai belahan negara, khusunya di negara kita Indonesia. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah menanggapi adanya kasus ini melalui Surat Edaran (SE) Nomor: HK.02.02/C/2515/2022 yang menjelaskan bahwa temuan kasus hepatitis saat ini belum diketahui etiologinya. 

Kementerian Kesehatan menghimbau kepada seluruh layanan kesehatan seperti dinas kesehatan provinsi dan kabupaten/kota, kantor kesehatan pelabuhan, laboratorium kesehatan masyarakat, dan rumah sakit untuk selalu memantau dan melaporkan kasus sindrom penyakit kuning akut di sistem kewaspadaan dini dan respons (SKDR).

Pada Tanggal 5 April lalu, WHO menerima laporan bahwasanya terdapat 10 kasus Hepatitis Akut di Skotlandia Tengah, yang dimana pada kasus ini belum diketahui etiologinya pada anak-anak. Di Indonesia sendiri pada beberapa hari lalu sudah ditemukan 3 pasien anak meninggal di Rumah Sakit Cipto Mangunkusomo, Jakarta (RSCM) dengan dugaan terpapar Hepatitis Akut. 

Sampai saat ini penyelidikan terkait virus Hepatitis masih terus berlanjut dikarenakan kasusnya yang terus mengalami peningkatan pada akhir-akhir ini.

Banyak tanda dan gejala yang dialami oleh penderita Hepatitis antara lain seperti kulit dan mata menjadi berwarana agak kekuningan, otot-otot tubuh yang melemas, warna urine yang menjadi lebih gelap, warna fases menjadi lebih pucat, badan demam, diare, mual, bagian perut terasa sakit, dan bahkan sampai muntah. 

Pada kasus yang saat ini sedang terjadi diketahui yang paling sering terpapar adalah anak berusia 1 bulan sampai 16 tahun. Dikarenakan etiologi kasus hepatitis akut belum diketahui, maka masyarakat diminta untuk tetap melalukan pola hidup bersih dan sehat, yang paling penting adalah rajin mencuci tangan dengan air mengalir, demi memutus rantai penyebaran virus hepatitis.

Dengan munculnya penyebaran penyakit Hepatitis pada saat ini sangat diperlukan innovasi preventif, demi meminimalisir terjadinya penyebaran penyakit yang semakin parah. 

Masyarakat di himbau untuk melakukan imunisasi dasar pada bayi yang baru lahir untuk pencegahan Hepatitis B kurang dari 24 jam setelah kelahiran bayi, lalu diadakannya deteksi dini pada ibu hamil, dan mengadakan program masyarakat dengan adanya pendekatan kepada masyarakat dan daerah-daerah yang belum terpapar Virus Hepatitis, hal ini bisa dilakukan dengan cara pemberian edukasi, sekaligus pemberian imunisasi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun