Mohon tunggu...
Haidar Muhammad Yafi
Haidar Muhammad Yafi Mohon Tunggu... Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga

Pengamat Internet yg hobi berakal sehat untuk kebutuhan iman

Selanjutnya

Tutup

Games Pilihan

"The Happyhills Homicide", Ketika Badut Menjadi Malaikat Kematian

4 Juni 2025   09:00 Diperbarui: 4 Juni 2025   16:38 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
thumbnail game Th Happyhills Homicide (sumber: Steam)

Babak terakhir game berlangsung di reruntuhan Westpine High, tempat John bersembunyi. Ia menjebak Detektif Bryan dengan perangkap beruang, namun Bryan berhasil menghindar dan memburu John hingga ke area tergelap. Pertarungan terjadi, dan John terluka parah. Namun, alih-alih menangkapnya langsung, Bryan memilih pergi dan menyerahkan penangkapan pada anak buahnya. Ketika tim masuk ke lokasi, tubuh John telah menghilang.

Cerita ditutup dengan kesimpulan pahit. John Wade masih hidup dan teror Killer Clown belum benar-benar berakhir. Ia bukan sekadar pembunuh, tapi simbol dari luka batin yang tak pernah sembuh.

Penjelasan

The Happyhills Homicide bukan sekadar game slasher. Ia menggambarkan bagaimana seseorang bisa berubah menjadi monster karena kekejaman orang lain. John Wade bukan orang suci, tetapi latar belakangnya membuat pemain bersimpati. Ia membalas dendam, namun tak mampu membedakan antara keadilan dan kekejaman. Karakter seperti Detektif Bryan menjadi penyeimbang moral, mencoba menghentikan kekerasan tanpa memahami sepenuhnya akar permasalahannya.

Game ini memperlihatkan bahwa di balik topeng seorang pembunuh bisa tersembunyi tragedi, kesepian, dan rasa sakit yang tak pernah diobati. Ketika dendam mengambil alih, siapa pun bisa menjadi sosok yang menakutkan, bahkan mereka yang pernah menjadi korban.

Bagaimana pendapatmu? Silahkan tulis di kolom komentar..

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Games Selengkapnya
Lihat Games Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun