Mohon tunggu...
Faricha Aulia
Faricha Aulia Mohon Tunggu... Mahasiswa

Data analis, Programmer, penulis kreatif.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Software Construction sebagai Fondasi Kualitas Perangkat Lunak yang Tangguh

9 Mei 2025   05:02 Diperbarui: 8 Mei 2025   22:21 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber copilot (Dall-e)

Pengujian yang Konsisten
Proses konstruksi tidak lepas dari pengujian. Menerapkan unit testing dan integrasi otomatis merupakan bagian penting dalam memastikan bahwa setiap bagian kode berfungsi sesuai yang diharapkan.

Penerapan Praktis dalam Proyek Nyata

Dalam dunia nyata, konstruksi perangkat lunak juga berkaitan erat dengan alat bantu (tooling) dan lingkungan kerja pengembang. Penggunaan sistem kendali versi seperti Git, integrasi berkelanjutan (CI), dan peninjauan kode (code review) adalah bagian dari konstruksi modern yang tidak dapat diabaikan.

Misalnya, dalam tim pengembangan aplikasi berbasis web, software construction dapat mencakup penerapan pola desain tertentu seperti MVC (Model-View-Controller), penulisan unit test menggunakan framework tertentu, serta penggunaan linting tools untuk menjaga konsistensi gaya penulisan kode.

Di sisi lain, tim pengembang perlu menyadari bahwa keterampilan konstruksi perangkat lunak tidak cukup hanya dengan mengetahui sintaksis bahasa pemrograman. Diperlukan juga pemahaman mendalam tentang algoritma, struktur data, serta praktik coding yang aman dan efisien.

Tantangan dalam Software Construction

Meskipun prinsip dan praktik konstruksi perangkat lunak telah banyak dibahas dan dibakukan, penerapannya masih menemui tantangan. Beberapa tantangan umum yang sering terjadi antara lain:

  • Tekanan waktu dan tenggat yang menyebabkan pengembang mengabaikan kualitas kode demi kecepatan penyelesaian.

  • Kurangnya dokumentasi atau standarisasi internal yang menyebabkan kode menjadi sulit dipahami oleh anggota tim lain.

  • Perbedaan tingkat pengalaman dan gaya penulisan antar anggota tim yang tidak diselaraskan dengan praktik terbaik.

Untuk mengatasi tantangan tersebut, organisasi perlu menetapkan pedoman konstruksi yang jelas, melakukan pelatihan berkelanjutan, serta membangun budaya kerja yang menghargai kualitas kode sama pentingnya dengan fungsionalitas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun