Mohon tunggu...
Fidhel M I
Fidhel M I Mohon Tunggu... Lainnya - Rakyat Jelata

Penulis potato

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pancasila di Masa Kini dan di Masa Depan

11 November 2020   21:20 Diperbarui: 11 November 2020   21:43 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (foto: Shutterstock.com)

          Perkembangan teknologi yang cukup masif, serta diiringi dengan adanya globalisasi. Membuat budaya dari suatu negara dapat dengan mudah dikenali oleh negara lain. Dan juga sedikit demi sedikit mempengaruhi budaya suatu bangsa. Sehingga terciptalah budaya baru hasil percampuran dari berbagai macam budaya. Hal ini bisa berdampak positif apabila budaya tersebut membuat seseorang menjadi lebih rajin dan semangat dalam menaikkan kualitas diri mereka. Akan tetapi kenyataannya percampuran budaya ini lebih banyak memberikan dampak negatif. Karena budaya baru ini sedikit demi sedikit mengikis nilai nilai pancasila dalam kehidupan bermasyarakat.

          Sebelum membahas lebih jauh, kita harus mengerti apa itu pancasila dan apa itu budaya pancasila. Pancasila adalah dasar negara kesatuan republik Indonesia. Pancasila merupakan buah pemikiran founding fathers dalam merumuskan dasar negara, yang mana merupakan inti dari cara hidup atau jiwa bangsa Indonesia yaitu gotong royong. Pada zaman dahulu, disetiap daerah atau lingkungan tempat tinggal masyarakat memiliki ikatan kebersamaan yang kuat. Dan sekarang pun masih bisa kita jumpai meskipun tidak seperti zaman dulu. Ikatan kebersamaan ini biasanya disebut dengan gotong royong, karena apabila tetangga kita mengalami kesulitan maka kita akan membantu dan apabila kita ada masalah maka tetangga kita akan membantu tanpa meminta imbalan. Karena pada dasarnya kita merasa terikat dengan tetangga kita meskipun tidak ada ikatan darah. Hal ini disebabkan adanya keinginan agar semua orang di lingkungan kita bisa sejahtera.

          Akan tetapi karena masuknya budaya asing, yang mengedepankan sikap individualistis. Menyebabkan perubahan sikap dari yang awalnya kita peduli dengan orang yang tidak dikenal, menjadi tidak peduli dengan apa yang terjadi pada orang lain. Hal ini sering kali terjadi atau bisa dilihat di kota-kota besar. Seperti apabila ada kendaraan yang tidak langsung jalan setelah lampu lalu lintas berganti hijau, maka akan diklakson oleh orang orang dibelakangnya. Karena orang orang tersebut tidak peduli akan pengendara didepannya dan hanya ingin buru buru jalan karena lampunya sudah hijau. Hal tersebut sangat disayangkan karena apabila orang tersebut memiliki jiwa pancasila, maka dia akan lebih bisa bersabar karena dia bisa memahami dan memaklumi mengapa orang lain bisa berbeda dari dirinya. Yaitu dituangkan dalam pancasila ke 2 yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab. Dimana kita mempunyai sikap tenggang rasa antar sesama rakyat Indonesia.

          Lalu di masa depan dimungkinkan bahwa kegiatan sosial atau melakukan interaksi sosial tidak lagi secara langsung, akan tetapi melalui gawai. Karena sudah majunya teknologi dan internet yang semakin cepat. Dan juga karena adanya perubahan signifikan ini kita sudah sering melihat, bahwa masih banyak anak muda yang tidak mengerti etika dalam berbicara kepada orang lain meskipun hal tersebut dilakukan secara online. Seperti saat berbicara kepada dosen, atau guru lewat whatsapp. Mereka terkadang tidak mengucapkan salam dan langsung ke topiknya seperti berbicara terhadap temannya sendiri. Hal ini sangat disayangkan karena dalam pancasila ada keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia. Yang artinya bahwa sebagai seorang manusia kita harus melakukan perbuatan yang luhur, dan mencerminkan sikap kekeluargaan dan menghormati orang lain.

          Maka dari itu kita sebagai para generasi muda, harus mengenal etika dalam bermasyarakat. Karena di masa depan kitalah yang menjadi ukuran keberhasilan suatu negara, baik negara itu memiliki kebiasaan yang bagus dan terus ingin berkembang menjadi lebih baik. Atau memiliki kebiasaan buruk yang selalu menginginkan banyak hal tapi tidak mau berusaha untuk mendapatkannya. Kita bisa mempelajari nilai nilai tersebut dari pancasila. Karena apabila kita membaca apa arti dari masing masing sila tersebut, maka sebenarnya kita sudah belajar bagaimana cara menjadi warga negara yang baik karena semuanya sudah terkandung dalam pancasila. Yaitu saling bahu membahu dalam mewujudkan negara indonesia hebat dan berdikari.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun