Mohon tunggu...
Muliadi Akbar
Muliadi Akbar Mohon Tunggu... Guru - Guru, dosen, Tutor, Pegiat literasi, Bloggers

Guru Matematika yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kota Sawit

1 Agustus 2022   05:20 Diperbarui: 1 Agustus 2022   06:09 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cabut Gigi Pasang Kayu

Pagi hari perjalanan kami lanjutkan. Ini etape ke 2 supervisi prakerin. Saat itu waktu sudah menunjukkan pukul 07.00. Mobil meluncur meninggalkan Kota palu. Sampai daerah pasang kayu sekitar pukul 13.00. Ini sudah wilayah provinsi Sulawesi Barat. Kami makan disiang di sana.

Pasang kayu ibu Kota kabupaten mamuju selatan. Tetapi kami melihat ada juga tulisan kabupaten pasang kayu. Mungkin anda tahu yang benar yang mana.

Secara geografis, memang provinsi Sulawesi Barat terbagi ke dalam tiga wilayah. Mamuju selatan, mamuju tengah, dan mamuju.

Di pasang kayu ini ada tukang gigi. Plang namanya tertulis Cabut gigi, Pasang kayu. Anda mau? Saya rasa anda akan berpikir seribu kali menggunakan jasa tukang gigi ini. Kecuali anda ingin menggunakan gigi kayu.

Setelah melewati Topoyo, sebuah daerah cukup ramai di wilayah Kabupaten Mamuju Tengah, kami istrahat sejenak di ruas jalan Topoyo-Mamuju. Di puncak gunung. Dari rumah makan yang kami singgahi, sejauh mata memandang terhampar kebun sawit. Entah berapa ribu hektare luasnya, mungkin puluhan ribu, atau bahkan jutaan.

Memasuki wilayah Sulawesi Barat, Sarjo hingga Mamuju ibu Kota provinsi. Hampir seluruh lahan di penuhi tanaman sawit yang sempat menghebokan jagat berita nasional ini. Tidak terkecuali di pelataran rumah penduduk.

Saya jadi berpikir, kok bisa ya harga minyak goreng jadi tidak terkendali. Bukankah Bahan bakunya begitu melimpah. Itu baru di Sulawesi Barat. Belum daerah lain. Kalimantan, sumatra.
****

Lebat Hujan

Belum selesai kami menikmati es kelapa muda dan jagung rebus, tiba-tiba hujan lebat mengguyur. Hujan disertai angin kencang. Seketika suasana menjadi tidak kondusif. Mau bertahan, tetapi keadaan di warung semakin dingin. Hampir semua tempat terpercik air hujan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun