Dalam era globalisasi dan persaingan bisnis yang semakin ketat, kualitas produk dan layanan menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan sebuah perusahaan. Dalam dunia industri, menjaga konsistensi mutu bukan lagi sekadar keunggulan, melainkan sebuah keharusan. Oleh karena itu, pengendalian kualitas atau quality control menjadi salah satu aspek krusial yang dipelajari dan diterapkan secara luas dalam bidang teknik industri. Sebagai mahasiswa Teknik Industri, pemahaman tentang konsep dan penerapan quality control bukan hanya penting secara teoritis, tetapi juga menjadi bekal nyata dalam menghadapi tantangan dunia kerja.
Definisi dari quality control itu sendiri adalah suatu proses menjamin produk atau jasa sesuai standar kualitas yang bertujuan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dan efisiensi. Secara konsep, metode yang dapat digunakan ada bermacam-macam. Salah satu yang paling populer yakni metode DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, and Control). Berikut penjabaran dari masing-masing tahapan :
- Define (Menentukan)
Tahap ini bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan, tujuan proyek, dan kebutuhan pelanggan. Tim akan menentukan ruang lingkup proyek, siapa saja yang terlibat, serta sasaran yang ingin dicapai.
- Measure (Mengukur)
Pada tahap ini, dilakukan pengumpulan data aktual untuk mengetahui sejauh mana proses berjalan saat ini. Fokusnya adalah mengukur performa proses, mengidentifikasi variabel penting, dan mengkuantifikasi masalah.
- Analyze (Menganalisis)
Setelah mengumpulkan data, tahap ini digunakan untuk menganalisis akar penyebab masalah. Tujuannya adalah mencari tahu mengapa proses tidak berjalan sesuai harapan dengan menggunakan alat statistik dan teknik analisis seperti diagram sebab-akibat, histogram, atau yang lainnya.
- Improve (Memperbaiki)
Di tahap ini, tim akan mengembangkan dan mengimplementasikan solusi untuk mengatasi akar masalah yang telah diidentifikasi. Proses perbaikan ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja dan kualitas secara signifikan.
- Control (Mengendalikan)
Tahap terakhir adalah memastikan bahwa perbaikan yang telah dilakukan dapat dipertahankan dalam jangka panjang. Biasanya dilakukan dengan membuat standar operasional, pelatihan, serta monitoring berkala untuk mencegah terulangnya masalah.
      Sebagai contoh studi kasus, sebuah pabrik manufaktur botol plastik mendapati bahwa dalam sebulan terakhir, tingkat produk cacat meningkat hingga 8%. Padahal, standar maksimal hanya 2%. Produk cacat menyebabkan kerugian biaya dan ketidakpuasan pelanggan. Untuk mengatasi permasalahan dalam penjaminan mutu ini, metode DMAIC bisa diterapkan. Pada langkah pertama, masalah sudah dapat ditentukan yakni tingginya jumlah botol plastik cacat. Selanjutnya, tim dapat segera mengumpulkan data botol yang cacat selama sebulan terakhir dengan cara pengambilan sampel. Pada tahap analisis, ditemukan penyebab yaitu pada mesin 2 ternyata tidak beroperasional secara maksimal dikarenakan sering aus dan tidak dibersihkan rutin. Berikutnya, upaya improvement yang dapat dilakukan yaitu memperbaiki mesin sekaligus membuat jadwal untuk perawatan rutin. Pada tahap akhir, monitoring mingguan akan dilakukan oleh tim QC untuk meminimalisir berulangnya masalah. Dengan menerapkan metode DMAIC, pabrik berhasil mengidentifikasi akar penyebab, melakukan perbaikan terarah, dan mengontrol hasil secara berkelanjutan. Metode ini terbukti efektif meningkatkan kualitas produksi dan efisiensi kerja.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI