Mohon tunggu...
Gordi Afri
Gordi Afri Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Alumnus STF Driyarkara, Jakarta, 2012. Sekarang tinggal di Yogyakarta. Simak pengalamannya di http://gordyafri.blogspot.com dan http://gordyafri2011.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Penghujat Ahok Kebakaran Jenggot

20 September 2012   12:57 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:09 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Atas nama demokrasi dan kebebasan berpendapat, setiap orang seolah-olah berhak menghujat sesamanya. Saling hujat inilah yang muncul dalam kampanye calon Gubernur/Wakil Jakarta. Hujat menghujat pada prinspinya kurang bagus. Dalam artian tidak membangun. Malah merendahkan. Melihat sisi lemah. Atau boleh jadi mencari-cari alasan untuk menghujat lawan.

Ahok, calon wakil gubernur tak luput dari hujatan. Figur publik memang kadang-kadang dihujat begitu saja oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Entah apa motifnya, hujatan semacam ini ternyata mengundang perhatian publik. Banyak orang yang kritis menilai hujatan semacam ini.

Orang pun akan melihat benarkah hujatannya itu? Apa motif hujatannya itu? Apa yang terjadi jika ada hujatan balik?

Ahok dihujat tetapi kini dialah yang akan menjadi pemimpin. Pendamping atau rekan kerja Jokowi. Hujatan ternyata tidak melumpuhkan si terhujat. Hujatan memang hanya retorika saja. Kenyataannya boleh jadi jauh dari hujatan. Dan inilah yang terjadid engan Pak Ahok.

Boleh jadi penghujat Ahok kini kebakaran jenggot. Hujatan mereka tidak menyurutkan niat publik untuk memilih pasangan Jokowi dan Ahok. Menghujat ternyata bukanlah model kampanye yang sehat. Boleh jadi saling hujat atau menghujat hanyalah cari sensasi saja. Sensasi yang ternyata membuka pikiran publik untuk menilai kecerdasan penghujat.

PA, 20/9/2012

Gordi Afri

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun