Antioksidan adalah senyawa penting yang berperan melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat kelebihan radikal bebas, yang dapat merusak membran sel, protein, serta DNA. keberadaan antioksidan sangat krusial untuk memelihara keseimbangan serta fungsi sistem kekebalan, karena radikal bebas yang tidak teratur dapat mengurangi daya tahan tubuh terhadap infeksi dan penyakit. Tanpa dukungan yang cukup, stres oksidatif dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, mulai dari inflamasi kronis hingga penurunan sistem imun secara keseluruhan.
Labu kuning (Cucurbita moschata) diketahui sebagai salah satu sumber makanan alami yang kaya akan antioksidan, di antaranya karotenoid, senyawa fenolik, flavonoid, vitamin A, C, E, serta mineral seperti seng, selenium, tembaga, dan zat besi. Zat-zat ini tidak hanya berfungsi dalam memperkuat sistem imun, tetapi juga berperan menjaga integritas mukosa sebagai garis pertahanan utama, mendukung proliferasi limfosit, aktivitas sel natural killer, produksi antibodi, serta sintesis kolagen untuk perbaikan jaringan. Sifat imunomodulator dan antiinflamasi dari komponen bioaktif labu kuning juga dapat meningkatkan sistem imun bawaan dan adaptif, serta melindungi tubuh dari kerusakan sel akibat stres oksidatif dan serangan patogen.
Labu kuning dikenal mengandung banyak senyawa bioaktif yang berfungsi sebagai antioksidan, termasuk β-karoten, flavonoid, fenol, vitamin C, vitamin E, dan komponen lainnya seperti tokoferol, polisakarida, serta mineral. Zat-zat ini dapat menetralkan radikal bebas, mengurangi stres oksidatif, dan melindungi dari berbagai penyakit degeneratif. Ekstrak labu kuning menunjukkan aktivitas antioksidan yang sangat kuat, dengan kontribusi utama berasal dari  β-karoten sebagai provitamin A, serta senyawa flavonoid dan fenolik yang berfungsi secara sinergis.
Selain daging pada buahnya, biji dan kulit labu kuning juga berkontribusi pada kadar antioksidan yang signifikan, yang memperkuat fungsi labu kuning sebagai makanan fungsional dengan berbagai manfaat kesehatan. Dampak antikarsinogenik, antiinflamasi, dan imunomodulasi dari komponen tersebut semakin meningkatkan nilai gizi labu kuning, menjadikannya pilihan sempurna untuk pencegahan penyakit kronis. Secara khusus, labu kuning adalah sumber antioksidan yang kaya, termasuk  β-karoten, lutein, zeaxanthin, vitamin C, vitamin E, polifenol, dan flavonoid, yang secara umum melindungi sel-sel imun dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas dan stres oksidatif.
 β-karoten, contohnya, diubah menjadi vitamin A yang penting untuk menjaga kesehatan sel epitel dan membantu diferensiasi sel imun, sementara vitamin C dan E berperan sebagai pelindung membran sel serta meningkatkan aktivitas fagosit dalam melawan patogen. Konsumsi labu kuning dapat meningkatkan tingkat immunoglobulin yang memiliki peran penting dalam sistem imun humoral. Gabungan efek sinergis dari zat-zat ini memberikan labu kuning potensi yang besar untuk memperkuat daya tahan tubuh, membantu menghindari infeksi, serta mendukung kesehatan secara keseluruhan.
Secara umum, labu kuning merupakan makanan fungsional yang sangat baik dan kaya akan antioksidan alami untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh, melindungi sel dari stres oksidatif, serta mencegah infeksi dan penyakit degeneratif. Karena kandungan  β-karoten, vitamin, dan mineralnya, mengonsumsi labu kuning secara teratur dalam bentuk segar, olahan, atau biji serta kulitnya adalah langkah efektif untuk mendukung kesehatan holistik dan gaya hidup sehat dalam jangka panjang.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI