Mohon tunggu...
1431900141_ Ari Widia Dana
1431900141_ Ari Widia Dana Mohon Tunggu... Freelancer - MAHASISWA

Nama : Ari Widia Dana NBI : 1431900141 Fakultas Teknik Prodi Teknik Sipil UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penciptaan Usaha Kuliner Keripik Bekicot sebagai Upaya Peningkatan Ekonomi pada Masa Pandemi di Desa Sukosongo Lamongan

30 Juni 2022   23:55 Diperbarui: 30 Juni 2022   23:57 510
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lamongan, 28 Juni 2022--Kuliah Kerja Nyata (KKN) rasanya sudah tidak asing lagi di telinga mahasiswa. Bahkan, kegiatan tersebut diwajibkan di tataran Perguruan Tinggi sebagai pertanggungjawaban atas aplikasi disiplin ilmu dari teoritis ke empiris serta perwujudan penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya atau dikenal dengan julukan Kampus Merah Putih ini menyelenggarakan Kegiatan KKN setiap tahun. Tema yang diusung kali ini yaitu "KEBANGKITAN EKONOMI KERAKYATAN DI ERA PANDEMI". Namun sayangnya di situasi sekarang ini ada perubahan dari skema KKN tahun-tahun sebelumnya yang biasa dilakukan secara berkelompok kini berubah dilakukan secara individu karena mengingat kita semua tetap harus waspada, karena covid-19 masih ada. Kesulitan ekonomi memang membuat orang jadi berpikir praktis. Itulah yang dirasakan Astutik, seorang yang usahanya sempat terhendi karena Pandemi.

Namun hal tersebut tak menyurutkan semangat Ari Widia Dana, mahasiswa Teknik Sipil Untag Surabaya di bawah bimbingan Bapak Mochammad Fredy, S.Pd., M.Pd. selaku dosen pembimbing lapangan. Melalui kegiatan pengabdian masyarakat yang bekerja sama dengan mitra pengepul bekicot Ibu astutik merencanakan pembuatan suatu produk olahan makanan ringan yang berbahan dasarkan bekicot.

Bekicot merupakan salah satu hewan dengan kelimpahan spesies yang cukup besar. Hewan ini merupakan salah satu siput darat yang memiliki cangkang. Di Indonesia dikenal dua macam jenis bekicot yaitu Achatina fulica dan Achatina variegata. Menurut Mead (1961) dan Purchon (1968), A.fulica yang semula berasal dari Afrika Timur telah masuk di Indonesia lewat Kalimantan sejak tahun 1939. Sedangkan untuk jenis A. variegata masuk ke Indonesia bersama-sama dengan masuknya tentara Jepang (Amiruddin Aidin Beng, dkk., 1982).

Bekicot di wilayah Indonesia memiliki nama daerah yang berbeda-beda: Jawa Tengah dan Jawa Timur biasa mengenalnya dengan Bekicot atau Siput. Jawa Barat biasanya mengenalnya dengan keong racun. Menurut habitatnya bekicot dibedakan menjadi 1. Habitat di kebun biasanya spesies Helix sp, Achatina Sp 2. Habitat di sawah biasanya keong mas, tutut, bekicot (Helix sp, Achatina Sp) berbeda dengan keong mas, keong sawah atau tutut. Bekicot keong mas, keong sawah, dan tutut sanagat berbahaya karena membawa parasit cacing yang berbahaya bagi manusia, dapat menyebabkan radang otak (meningitis).

Daging Bekicot kaya akan kandungan protein dan asam amino yang tinggi. Kandungan protein dalam setiap 100 gramnya mencapai 12 gram. Selain itu, bekicot juga mengandung vitamin B kompleks kandungan proteinnya setara dengan protein pada hewan lain seperti sapi atau ayam. Protein yang cukup tinggi sehingga baik sebagai pakan ikan untuk memacu pertumbuhan ikan.

UMKM Ibu Astutik sudah berjalan beberapa tahun tetapi dalam pemasaran skala kecil, karena masih dijual dalam bentuk mentahan belum mempunyai produk sendiri. Dalam pemasaran hanya dipasarkan kepada warga sekitar dalam lingkup yang terbatas, tidak jarang produknya hanya dijual ke tengkulak/penjual pasar dan tidak menutup kemungkinan hasil dari UMKM ini dikemas oleh orang lain dengan merk dagang lain. UMKM berfokus dalam proses pembelian bahan mentah tidak memperhatikan pengembangan usaha dalam jangka panjang.

Berdasarkan hal-hal tersebut, penulis mengambil inisiatif untuk membuat program kerja pada UMKM pengepul bekicor Ibu Astutik di desa Sukosongo dengan mengangkat judul penciptaan usaha kuliner keripik bekicot sebagai upaya peningkatan ekonomi pada masa pandemi di Desa Sukosongo -- Lamongan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun