Apakah Anda sudah merasa aman dalam melakukan pemeriksaan dengan menggunakan paparan radiasi di instalasi radiologi diagnostik? Paparan radiasi dalam pemeriksaan radiologi membawa risiko bagi pasien, pekerja, dan lingkungan sekitarnya. Risiko tersebut dapat diminimalkan dengan penerapan prosedur proteksi radiasi berdasarkan tiga prinsip utama: justifikasi, limitasi, dan optimasi.
Prinsip optimasi diwujudkan melalui konsep ALARA (As Low As Reasonably Achievable), yaitu menjaga dosis serendah mungkin tanpa mengurangi kualitas diagnostik citra radiologi (BAPETEN, 2020). Prinsip ini menjadi landasan utama dalam pelaksanaan proteksi radiasi, mulai dari persiapan ruangan dan pasien, pengaturan alat, penggunaan APD, hingga pelatihan tenaga medis. Sudahkah Anda menerapkan prinsip tersebut dengan optimal? Bagaimana implementasi yang tepat?
Prinsip Proteksi Radiasi
1. Justifikasi
Setiap pemeriksaan yang menggunakan paparan radiasi harus memiliki indikasi klinis yang jelas, dengan manfaat yang lebih besar dibandingkan risiko yang ditimbulkan. Contohnya, pemeriksaan X-ray harus dibenarkan secara klinis, seperti untuk mendeteksi fraktur, bukan sekadar permintaan tanpa indikasi.
2. Limitasi Dosis
Prinsip ini membahas batas dosis radiasi yang diterima oleh individu yang terpapar, baik pekerja maupun masyarakat umum. Batas dosis ini ditetapkan oleh BAPETEN untuk mencegah efek deterministik dan stokastik, misalnya 20 mSv/tahun untuk pekerja radiasi. Penggunaan dosimeter untuk memantau dosis radiasi secara berkala sangat dianjurkan agar dosis tetap dalam batas aman.
3. Optimasi (ALARA)
Prinsip ini bertujuan untuk mengatur agar dosis yang diterima oleh pasien serendah mungkin tanpa mengurangi kualitas citra yang dihasilkan. Pemilihan parameter eksposur yang tepat (misalnya kVp dan mAs) serta penggunaan teknik kolimasi dan filtrasi tambahan dapat membantu menurunkan dosis radiasi tanpa menurunkan kualitas citra.
Selain menerapkan prinsip-prinsip proteksi radiasi, beberapa hal perlu diperhatikan dalam pelaksanaan pemeriksaan radiologi, seperti:
- Persiapan ruangan dan pasien
- Alat yang telah dikalibrasi dan siap digunakan
- Penggunaan alat pelindung diri (APD)
- Pengaturan parameter eksposur sesuai prosedur