Mohon tunggu...
Della Anna
Della Anna Mohon Tunggu... Blogger,Photographer,Kolumnis -

Indonesia tanah air beta. Domisili Belanda. Blogger,Photographer, Kolumnis. Berbagi dalam bentuk tulisan dan foto.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Selfie, Match Fixing, Gambling, Isue HAM Mewarnai Pemilihan Presiden FIFA Hari Ini

26 Februari 2016   18:24 Diperbarui: 26 Februari 2016   18:33 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Para Calon Presiden FIFA/foto www.telegraaf.nl"][/caption]Tinggal hanya beberapa jam lagi kursi kepresidenan FIFA - Sepp Blatter bertahan, setelah itu dunia persepakbolaan sebagai olah raga paling bergengsi akan menentukan siapa pengganti Blatter. Saya tulis sebagai olah raga bergengsi, oleh karena penyelenggaraannya secara internasional dan nasional banyak melibatkan dunia perekonomian dan diplomatik politik (secara tak langsung).

Organisasi olah raga dunia yang juga melibatkan skala ekonomi macro dan micro. Event yang bukan saja berkaitan dengan soal negara mana sebagai adikuasa dipersepakbolaan tetapi juga event kapital dan menyimpan sebelah wajah bagaimana olah raga kaitannya dengan hubungan diplomatik politik antar negara.

207 negara dari 209 negara yang bergabung dalam organisasi persepakbolaan dunia FIFA akan bergunjing hari ini, baik lewat sosial media twitter dan facebook siapa kira-kiranya figur yang cocok sebagai calon kuat untuk menggantikan Sepp Blatter dari fungsinya sebagai presiden FIFA. Dua negara yaitu Indonesia dan Kuwait yang terkena skors / sanksi, tidak bisa menggunakan hak suara mereka hari ini.

Tersebut dua nama calon kuat dari lima calon yang maju, yaitu seorang Sjeik Salman bin Ebrahim Al Khalifa dari Bahrain, usia 50 tahun chairman dari AFC (The Asian Football Confederation). Yang kedua adalah calon dari Eropa - Swiss, Gianni Infantino, usia 45 tahun, Secretary General dari UEFA. Gianni memang menjadi calon favorit dari Eropa. Sedangkan Sjeik Salman disebut-sebut perjalanan kariernya untuk kursi presiden FIFA kali ini masih harus berurusan dengan aspek hak azasi kemanusiaan. Sedangkan tiga calon lain seperti Pangeran Ali bin Al Hussein (Jordania), Jerome Champagne (Perancis) dan Tokyo Sexwale (Afrika Selatan) dikabarkan posisi mereka untuk meraih suara hari ini dikabarkan tidak begitu populer dan lemah.

Perlu diketahui, banyak negara hari ini yang meragukan posisi Sjeik Salman bin Ebrahim Al Khalifa dari Bahrain bila beliau memenangkan pemilihan kursi kepresidenan FIFA. Penyebabnya adalah Sjeik Salman dianggap telah menyiksa atlit pemain sepakbola di negaranya sendiri, yang tidak setuju dengan rezim negaranya. Sjeik Salman bin Ebrahim Al Khalifa sendiri telah bertahun-tahun berjuang membersihkan segala tuduhan yang dialamatkan kepadanya lewat pengacaranya. Keraguan ini memang kini menjadi batu sandungan hari ini pada detik-detik pemungutan suara di Zurich. Namun mereka yang bertaruh dengan mata uang euro juga tak kalah serunya berprediksi bahwa Sjeik Salman berpeluang besar nanti malam keluar sebagai pemenang dan menjadi presiden baru FIFA menggantikan Sepp Blatter.

Informasi yang saya ikuti lewat media adalah calon dari Jordania yaitu Pangeran Ali bin Al Hussein memerintahkan agar peti untuk menampung kertas suara berwarna transparan dan ruang untuk mencontreng dipasang kamera untuk mendeteksi pemilih melakukan ''selfie'' saat mencontreng. Isue beredar bahwa hal ini untuk menghindari ''match fixing'' saat mencontreng. Bahkan sudah dimulai ''taruhan'' / gambling untuk event pemilihan siapa yang akan menjadi bos besar FIFA ini. (da260216nl)

referensi; Telegraaf (English dan Nederlands)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun