Mohon tunggu...
Della Anna
Della Anna Mohon Tunggu... Blogger,Photographer,Kolumnis -

Indonesia tanah air beta. Domisili Belanda. Blogger,Photographer, Kolumnis. Berbagi dalam bentuk tulisan dan foto.

Selanjutnya

Tutup

Money

Prospek Masa Depan Perusahaan Energi Indonesia

22 November 2016   18:04 Diperbarui: 22 November 2016   18:10 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
image Smidglimmen.nl dan CanStock Photo

Listrik ‘’byar pet, gas meledak, air tak bersih’’ adalah tantangan PLN, PGN dan PAM. Kisah konsumen yang dirugikan dan pelayanan penggunaan energi yang tidak bonafide.

Berbagi kisah tentang bagaimana aktifitas ketiga instansi di atas pada negara lain yaitu Belanda.

Di Belanda ada dua perusahaan besar yang mengatur sistim penyaluran penggunaan gas dan listrik pada masyarakat. Nama yang saya kenal adalah Enexis (Essent) dan Nuon. Dua giga perusahaan yang bergerak dalam sektor penyaluran kebutuhan energi bagi konsumen pengguna gas dan listrik. Perusahaan ini memiliki pelanggan sekitar hampir 5 juta lebih.

Selain dua perusahaan energi tersebut, ada juga perusahaan energi lain seperti Eneco, DELTA dan OXXIO. Masyarakat bisa memilih mana yang paling berkenan dengan menilik pra dan purna pelayanan mereka bagi konsumen.

Dan, pemerintah akan memantau dengan ketat operasi dari perusahaan tersebut. Demikian pula lembaga perlindungan konsumen. Perusahaan ini mengadakan kerja sama atau kontrak dengan pemerintah. Wajar, energi adalah milik pemerintah. Sama dengan PLN, PAM dan PGN di Indonesia. Disinilah pemasukan anggaran negara. Jumlah konsumen adalah prospek masa depan perusahaan.

Untuk diketahui, pemerintah Belanda mengatur sistim penyaluran pemakaian energi gas dan listrik melalui perusahaan yang telah mereka tentukan berdasarkan tender. Pemakaian atau penggunaan gas dan listrik oleh konsumen dilaksanakan dengan pantauan rutin. Tidak jadi masalah apakah konsumen itu perorangan, perusahaan, aktifitas restaurant, hotel, kereta api, pabrik atau industri. Pemantauan bukan hanya melulu soal-soal pembayaran, tetapi bagaimana pelayanan konsumen menggunakan produk mereka dengan aman. Seluruhnya dilaksanakan dengan sistim check dan cross checking, baik secara digital online, manual atau visit (kunjungan), baik antar perusahaan dan konsumen.

Secara rutin dilakukan juga pemantauan pipa-pipa energi bawah tanah dengan memakai sisim sensor pantau untuk melihat sejauh mana keutuhan pipa-pipa dalam melaksanakan tugas mereka menyalurkan energi. Dan peletakan pipa-pipa ini diwajibkan sesuai dengan pemetaan pada Pemprov. Bahkan rencana pembangunan yang akan dilakukan oleh perusahaan swastapun harus tidak menghalangi denah peletakan pipa-pipa untuk masa yang akan datang. 

Dalam foto di atas sebagai contoh untuk melihat berapa jumlah pemakaian energi listrik dan gas. Aparat ini harus tersimpan aman dalam lemari khusus yang jauh dari jangkauan anak-anak.

Pemakaian kebutuhan gas demikian juga listrik untuk kebutuhan rumah tangga akan jelas tercatat pada meteran. Berapa meter kubik gas telah konsumen pakai dan berapa kWh - kilowat per hour listrik yang telah konsumen pakai sebulan. Data pada kolom hitam adalah angkanya, sedangkan kolom merah untuk angka di belakang koma. 

Saya adalah konsumen untuk perusahaan energi Enexis (Essent). Setahun sekali saya harus melapor kepada Enexis data angka sebagai jumlah energi yang telah saya pakai. Data yang harus kami laporkan adalah angka yang tertera pada kolom berwarna hitam, kolom merah tidak perlu dilaporkan. Jadi laporan data angka terjadi satu tahun sekali. 

Sebagai contoh pemakaian gas dan listrik per bulan 150euro, maka 12 bulan = 150euro x 12 bulan = 1.800   euro setahun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun