Mohon tunggu...
Della Anna
Della Anna Mohon Tunggu...

Indonesia tanah air beta. Domisili Belanda. Blogger,Photographer, Kolumnis. Berbagi dalam bentuk tulisan dan foto.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Silence is Gold Sebagai Senjata, Dapatkah?

8 November 2016   17:39 Diperbarui: 11 Juli 2019   14:37 989
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto oleh ©DellaAnnaPhotography

''Silence is gold, diam adalah emas'' adalah pepatah tua di dunia ini yang masih berlaku sampai detik hari ini. Untuk mengingatkan kita, manusia, bahwa kata-kata ternyata dapat membunuh karakter serta jati diri kita tanpa kita sadari. Tidak pandang kelas apakah kita pejabat terkenal atau aktris kawakan. 

Semakin tinggi nilai kita bagi kehidupan orang banyak, maka semakin ketat penilaian dan pandangan umum bagi presentasi diri kita. Kalau kita sudah menjadi milik umum maka seluruh langkah, tindakan dan ucapan kita menjadi barometer realisasi diri kita. Inilah hukum rimba itu. 

Aksi demo 4 November, 2016 yang baru lalu dapat kita lihat dan dengar. Dan akhirnya kita dapat menyimpulkan bahwa kata-kata dalam bentuk orasi atau pidato penyampaian hak azasi warga negara ternyata bisa tidak terkontrol dan lepas dari tanggung jawab seorang warga negara. Orasi tidak lagi berbentuk draft yang disepakati, akan tetapi lebih kearah penyampaian pemikiran pribadi melalui kata-kata. 

Dan ini, tanpa disadari oleh kelompok pengikut aksi demo. Yang paling runyam lagi setiap kalimat orasi beramai-ramai mereka amin kan atau sambut dengan menyebut nama Tuhan. Prihatin sekali melihat situasi ini. Seperti situasi di bawah ini;


Kita semua tentu terhenyak mengapa hal ini harus terjadi. Kini yang bersangkutan diupayakan untuk diminta pertanggungan jawabannya. Kita tunggu saja bagaimana perkara ini diselesaikan oleh pihak yang berwenang. Negara kita adalah negara berlandaskan hukum dan kita mengharapkan peraturan hukum akan menyelesaikannya.

Diam adalah bijak

Pada banyak referensi kita dapat membaca juga dalam kisah patriotik perang dunia pertama dan kedua, bagaimana silence is gold ini diterapkan untuk menyerang kelemahan lawan.Bahkan ketika itu, keampuhan diam adalah emas, dijadikan senjata oleh lawan untuk tidak menelanjangi sikon dan dipakai sebagai taktik untuk melindungi diri sendiri. 

Kita tidak perlu jauh-jauh untuk menganalisa soal ini. Kita ambil sebagai contoh dalam kehidupan kita sehari-hari, pada lingkungan kita. Apa yang paling bijak harus kita lakukan dalam menghadapi suatu situasi dimana memerlukan kebijakan untuk mengambil keputusan demi kepentingan sekitarnya.

Ternyata silence is gold memberikan kita ruang untuk;

Berpikir secara tenang dan eksak menghadapi situasi, 

Berguna mendukung solusi pada saat mengambil keputusan,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun