Mohon tunggu...
Jasman Rizal
Jasman Rizal Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Efisiensi ala Irwan Prayitno, Gubernur Sumatera Barat

7 September 2016   14:27 Diperbarui: 7 September 2016   14:40 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dalam pertemuan yang dibarengi dengan diskusi informal dan ringan antara saya dengan  Prof. Irwan Prayitno Gubernur Sumbar, ternyata banyak cerita dari sisi kemanusiaan yang selama ini luput dari publik. 

Contohnya saja, tentang bagaimana seorang Prof Irwan Prayitno memberikan contoh tauladannya sebagai Gubernur untuk hidup efisien. 

Tatkala orang-orang berlomba sebagai pejabat memanfaatkan fasilitas negara karena jabatannya, justru pak Irwan Prayitno sebagai Gubernur melakukan hal yang sebaliknya, menjadikan milik pribadinya dimanfaatkan untuk kepentingan negara.

Untuk 3 tahun pertama beliau jadi Gubernur Sumbar, beliau memakai Camry 3.5 pribadi yang dipakai sebagai kendaraan dinas, baru setelah itu beliau memakai kendaraan Dinas resmi Camry 2.5 dan itu baru tahun ke 4.

Bahkan setelah beliau dilantik untuk periode kedua ini (2016-2021), tetap dipakai mobil lama. Alasan beliau adalah, mobilnya masih bagus dan layak pakai. Untuk apa beli mobil baru, sementara mobil lama masih layak pakai.

Ada cerita lucu tentang mobil dinas ini. Pada saat pertama beliau menjabat Gubernur Sumbar (2010-2015), 3 tahun pertama seperti yang diceritakan diatas, beliau memakai mobil pribadi Camry 3.5. Rupanya, hal ini membuat heboh beberapa kalangan, karena Gubernur memakai kendaraan dinas diluar ketentuan. Harusnya standar mobil dinas Gubernur paling tinggi adalah Camry 2.5. Namun kenapa dalam kesehariannya Gubernur memakai mobil dinas Camry 3.5. Orang-orang tidak tahu bahwa mobil dinas yang dipakai Gubernur adalah mobil pribadinya yang dipasangi plat merah. Akhirnya setelah dijelaskan, barulah orang-orang faham dan daripada heboh terus, akhirnya tahun ke-empat beliau menjabat, barulah pak Gubernur memakai kendaraan dinas resmi dengan standar 2.5.

Tidak hanya untuk beliau pribadi, sampai sekarangpun ibu Nevi istri beliau tidak pernah memanfaatkan mobil dinas untuk kendaraannya. Sama halnya dengan pak Gubernur, buk Nevi karena jabatan suaminya sebagai Gubernur, mempunyai hak dan diberi fasilitas oleh negara untuk mempunyai mobil dinas. Namun hal ini tidak beliau manfaatkan. 

BA 17 yang dipake ibu Nevi sekarang sebagai Ketua TP PKK dan Ketua Dekranasda Sumbar ada 2. Yang satu Fortuner dan yang kedua Prado, keduanya adalah mobil pribadi.

Dalam kesehariannya, buk Nevi selalu memakai fortuner pribadinya yang dipasangi plat merah, walau ada mobil dinas Innova.

Anak-anak beliaupun ke sekolah selalu memakai mobil pribadi dengan sopir pribadi yang digaji dengan biaya pribadi. Anak-anaknya bahkan boleh dikata jarang naik mobil dinas. Luar biasa...

Bahkan dari dulu, pak Gubernur memakai 1 orang sopir dan 1 sopir anak (keluarga) yang digaji dengan uang pribadi. Padahal, kalau beliau mau, bisa dimanfaatkan sopir resmi dari kalangan ASN.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun