Sebelum adanya upaya pencegahan, kondisi lingkungan sekitar rumah saya masih belum terjaga dengan baik. Banyak masyarakat yang kurang memperhatikan kebersihan rumah dan lingkungannya, misalnya membiarkan sampah menumpuk, selokan tidak lancar, dan wadah penampung air terbuka sehingga menimbulkan genangan. Situasi tersebut menjadi sangat berbahaya karena genangan air maupun sampah yang berserakan dapat menjadi tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti, yaitu nyamuk penyebab penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).
   Akibatnya, risiko penyebaran DBD di lingkungan semakin meningkat, terutama pada musim hujan ketika jumlah genangan air semakin banyak. Kondisi ini tentu menimbulkan kekhawatiran bagi masyarakat, karena DBD adalah penyakit yang berbahaya dan bisa mengakibatkan kematian bila tidak segera ditangani. Oleh sebab itu, tujuan utama dari tindakan yang akan dilakukan adalah mencegah timbulnya wabah DBD dengan cara menciptakan lingkungan yang sehat, bersih, dan terbebas dari sarang nyamuk dengan cara menanam tumbuhan sereh, karena tumbuhan sereh memiliki aroma yang bisa untuk mengusir nyamuk nyamuk, sehingga masyarakat dapat hidup lebih nyaman dan aman dari ancaman penyakit tersebut.
   Masalah yang saya hadapi adalah, masih banyaknya warga yang tidak sadar akan pembuangan sampah sembarang yang menyebabkan rumah bagi nyamuk Aedes Aegypti, sehingga di bulan Agustus kemarin banyak sekali orang orang yang terkena penyakit tersebut. Dan masih banyak sekali orang orang yang malas menjaga kebersihan rumahnya, seperti di bagian kamar tidur yang banyak sekali tumpukan pakaian, dan tidak membersihkan bag mandi.
   Untuk mencegah penyebaran penyakit DBD, saya melakukan aksi nyata dengan menjaga kebersihan lingkungan sekitar. Aksi pertama adalah membersihkan sampah yang menumpuk, karena sampah yang berserakan dapat menimbulkan bau tidak sedap dan menjadi tempat genangan air hujan yang berpotensi menjadi sarang nyamuk. Dengan membersihkan sampah, lingkungan menjadi lebih sehat, rapi, dan nyaman.
   Selain itu, saya juga melakukan penanaman tumbuhan sereh di sekitar pekarangan rumah. Tumbuhan sereh dipilih karena memiliki aroma khas yang tidak disukai nyamuk, sehingga secara alami mampu mengurangi keberadaan nyamuk Aedes aegypti. Dengan kombinasi antara membersihkan sampah dan menanam sereh, diharapkan lingkungan tetap terjaga kebersihannya sekaligus lebih aman dari ancaman penyakit DBD.
   Setelah dilakukan tindakan pencegahan dengan menanam tumbuhan sereh di sekitar rumah serta membersihkan sampah yang menumpuk, terlihat adanya perubahan positif pada lingkungan. Tumbuhan sereh yang ditanam berfungsi sebagai tanaman pengusir nyamuk alami, sehingga populasi nyamuk di sekitar rumah berkurang. Selain itu, dengan membersihkan sampah yang menumpuk, lingkungan menjadi lebih rapi, sehat, dan tidak lagi ada tempat-tempat yang bisa menampung air hujan sebagai sarang nyamuk Aedes aegypti.
   Perubahan ini memberikan dampak baik, yaitu berkurangnya risiko penularan penyakit DBD serta terciptanya suasana lingkungan yang lebih nyaman untuk ditinggali. Masyarakat pun mulai menyadari pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan semakin giat melakukan kegiatan gotong royong membersihkan halaman maupun selokan.
   Pelajaran berharga yang dapat diambil adalah bahwa pencegahan penyakit DBD sebenarnya dapat dimulai dari hal-hal sederhana, seperti menjaga kebersihan lingkungan dan memanfaatkan tanaman alami untuk mengusir nyamuk. Kesadaran dan kebiasaan baik ini jika dilakukan secara rutin dan bersama-sama akan mampu menciptakan lingkungan yang sehat, aman, serta terbebas dari ancaman pe
nyakit.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI