Sejak berabad-abad lalu emas dikenal sebagai simbol kejayaan, namun di era modern nilainya jauh lebih besar daripada sekadar lambang status. Kini emas menjadi instrumen finansial yang stabil dan diminati banyak orang, terutama saat inflasi tinggi. Laporan World Gold Council (2023) mencatat bahwa harga emas rata-rata naik 8--10 persen per tahun dalam 20 tahun terakhir, menjadikannya aset lindung nilai yang kuat di tengah gejolak global. Meski begitu, kesadaran masyarakat Indonesia untuk berinvestasi emas masih rendah.Â
Data OJK (2022) menunjukkan literasi keuangan baru 49,68 persen, artinya lebih dari separuh penduduk belum memahami pentingnya investasi, termasuk bagaimana emas bisa menjadi tabungan jangka panjang yang aman. Melihat kondisi ini, Pegadaian meluncurkan gerakan "Pegadaian mengEMASkan Indonesia" sebagai upaya membuka akses seluas-luasnya bagi semua kalangan, mulai dari mahasiswa, pedagang pasar, pekerja kantoran, ibu rumah tangga, hingga masyarakat desa.Â
Program seperti Tabungan Emas dan Cicil Emas memungkinkan siapa saja menabung emas hanya dengan Rp10.000, jumlah yang lebih kecil dari harga segelas kopi di kafe. Inilah cara Pegadaian menjadikan emas bukan lagi investasi eksklusif bagi orang kaya, tetapi tabungan yang bisa dijangkau siapa saja. Keunggulan lainnya, investasi emas di Pegadaian aman dan terpercaya karena diawasi OJK, dengan lebih dari 6 juta nasabah aktif tercatat pada laporan tahunan Pegadaian 2023.Â
Transformasi digital turut memperkuat layanan ini melalui aplikasi Pegadaian Digital yang membuat transaksi emas lebih mudah dan praktis. Menariknya, lebih dari 60 persen transaksi emas kini dilakukan secara digital, membuktikan bahwa masyarakat semakin melek teknologi dan generasi muda semakin sadar pentingnya investasi.Â
Survei Katadata Insight Center (2023) bahkan mencatat 69 persen anak muda Indonesia tertarik pada investasi, dan emas menjadi pilihan utama karena sederhana, aman, dan mudah dipahami. Ambil contoh sederhana seorang mahasiswa yang menabung Rp50.000 per minggu, dalam setahun ia sudah mengumpulkan setara Rp2,6 juta emas. Jika dilakukan konsisten hingga lulus kuliah, ia bisa memiliki aset belasan juta rupiah yang dapat digunakan sebagai modal usaha atau biaya pendidikan lanjutan. Cerita kecil ini menunjukkan bagaimana kebiasaan sederhana bisa membawa dampak besar di masa depan.Â
Lebih dari sekadar investasi pribadi, gerakan Pegadaian mengEMASkan Indonesia juga selaras dengan visi besar bangsa menuju Indonesia Emas 2045. Untuk mencapai status negara maju di usia seabad kemerdekaan, diperlukan masyarakat yang mandiri secara finansial dan tahan terhadap krisis global. Ketika jutaan orang terbiasa menabung emas, maka bukan hanya keluarga yang terlindungi, tetapi juga ekonomi nasional semakin tangguh. Dengan begitu emas bukan lagi sekadar benda berkilau, melainkan instrumen kolektif yang menopang kekuatan ekonomi bangsa. Karena itu, mari mulai dari sekarang. Setiap gram emas yang ditabung hari ini bukan hanya simpanan individu, tetapi juga pondasi bersama untuk masa depan yang lebih cerah, lebih aman, dan lebih sejahtera.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI