OPTIMALISASI PERAN ORANG TUA DALAM IMPLEMENTASI STRATEGI DAN TEKNIK BIMBINGAN BELAJAR PESERTA DIDIK
Diajukan Guna Memenuhi Tugas UTS Gasal Mata Kuliah Bimbingan dan Konseling SD
Dosen Pengampu : Naili Rofiqoh, S.Psi., M.Si
Oleh, Kelas 3 PGSD A3 :
Nurul Nisah
(NIM : 191330000467)
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA
TAHUN 2020
Â
PENDAHULUAN
    Belajar merupakan salah satu proses yang harus ditempuh oleh setiap individu dalam rangka pemenuhan kebutuhan dengan dimaksudkan untuk memperoleh pengetahuan baru atau memperdalam kemampuan yang dimiliki dengan melalui proses bimbingan, latihan atau pengajaran. Dalam buku Strategi Belajar Mengajar, Ahmadi (1997), mengemukakan bahwa belajar adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan pelatihan. Dengan rangkaian proses pemenuhan ini, dapat ditemukan beberapa kesulitan dalam pencapaian hasil belajar. Seperti kemampuan intelektual peserta didik, pengelolaan diri peserta didik dalam menentukan gaya belajar, kurangnya kemampuan dalam membagi waktu belajar, pengaruh faktor lingkungan, dan beberapa aspek lain yang mempengaruhi proses belajar pada hasil belajar peserta didik yang optimal.
    Bimbingan menjadi salah satu proses yang dapat dijadikan sebagai solusi untuk membantu peserta didik yang mengalami kesulitan dalam proses belajar. Definisi bimbingan yang dikemukakan oleh Suherman (2015) yaitu bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan dari pembimbing kepada individu dalam menumbuhkan kemampuannya sehingga individu tersebut dapat mencapai hasil yang optimal. Salah satu cara yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan peserta didik dalam belajar yakni bimbingan belajar. Dalam pelaksanaan bimbingan belajar sendiri, penting untuk menganalisis faktor dan latar belakang peserta didik yang kemudian dapat ditentukan strategi dan teknik bimbingan belajar yang tepat dan sesuai untuk mengatasi permasalahan belajar peserta didik tersebut.
    Salah satu faktor yang sangat mempengaruhi karakteristik peserta didik dalam menentukan proses belajar yang sesuai adalah pengaruh dari lingkuang keluarga, terutama yakni peran orang tua. Dengan arahan yang diberikan oleh orang tua, kasih sayang dan motivasi yang diberikan kepada peserta didik, akan mendorong peserta didik untuk meningkatkan kemampuan yang mereka miliki untuk dapat belajar dengan baik. Sehingga kurangnya peran orang tua juga mampu menjadi aspek yang menentuakan kualitas hasil belajar peserta didik yang kurang optimal.
    Beberapa kasus menunjukkan bahwa banyak orang tua yang terlalu sibuk dengan pekerjaannya terkadang tidak memperhatikan kualitas belajar anaknya, tidak adanya perhatian dari orang tua menjadikan sang anak lalai untuk tidak belajar dengan baik dan berperilaku tidak sesuai dengan arahan orang tua, bagi anak yang memiliki kemampuan namun tidak diberi arahan oleh orang tua juga menjadikan anak merasa untuk sulit menemukan cara belajar.
    Berdasarkan beberapa uraian tersebut, maka perlu dilakukan optimalisasi peran orang tua untuk turut serta dalam upaya implementasi srategi dan teknik bimbingan belajar peserta didik yang sesuai demi tercapainya hasil belajar yang optimal sejalan dengan tercapainya tujuan pendidikan.
PEMBAHASAN
    Orang tua adalah salah satu faktor yang memegang peranan penting bagi perkembangan kemampuan peserta didik terutama dalam proses belajar. Dalam rangka proses mengembangkan kemampuan perserta didik perlu dilakukan bimbingan dengan menggunakan strategi dan teknik yang tepat untuk mencapai kualitas belajar yang baik. Orang tua harus memahami benar bagaimana cara mengimplementasikan strategi dan teknik bimbingan belajar pada anak, begitu pula harus berkolaborasi dengan guru yang menangani bimbingan belajar ketika di sekolah.
    Pengertian Bimbingan Belajar Menurut Syamsudin Makmun (2012), bimbingan belajar merupakan bagian dari akademik, yaitu bimbingan yang diarahkan untuk membantu para individu dalam menghadapi dan memecahkan masalah-masalah akademik. Dalam hal ini, para pembimbing membantu peserta didik dalam mengatasi kesulitan belajar, membantu peserta didik agar sukses dalam belajar mengembangkan cara belajar yang efektif, dan agar mampu menyesuaikan diri terhadap semua tuntutan program/ pendidikan.
    Bimbingan belajar merupakan layanan bantuan yang diberikan kepada peserta didik untuk memperoleh pemahaman diri, kematangan diri dan kematangan belajar, dan memperoleh tanggung jawab dalam dirinya untuk dapat meningkatkan pengaturan waktu belajar dan kemandirian belajar (Ainur Rosidah dan Nur Faizal, 2020).
    Fungsi utama dari bimbingan belajar adalah membantu peserta didik dalam menghadapi masalah-masalah pribadi maupun kelompok sosial yang berhubungan dengan kegiatan pendidikan, terutama dalam hal belajar. Sedangkan tujuan dari bimbingan belajar yaitu sebagai berikut (Yusuf dan Nurihsan, 2012) :
1. Memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif
2. Memiliki motif yang tinggi untuk belajar seumur hidup
3. Memiliki keterampilan atau teknik belajar
4. Memiliki keterampilan untuk menetapkan perencanaan dan tujuan pendidikan
5. Memiliki kesiapan mental dan kemampuan menghadapi ujian
    Dalam rangka implementasi bimbingan belajar, terdapat strategi dan teknik yang dapat digunakan sebagai bentuk upaya pencapaian hasil belajar yang optimal. Pemilihan strategi dan teknik dalam bimbingan belajar dapat disesuaikan dengan kondisi serta permasalahan belajar yang dialai oleh peserta didik, juga dengan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi karakteristik peserta didik tersebut.
    Strategi adalah sebuah rencana yang komphenrenshif mengintegrasikan segala resounsces dan capabities yang mempunyai tujuan jangka panjang untuk memenangkan kompetensi (Faizal, et. al, 2019). Makmun dalam Yosi dan Julianto (2015), menyatakan strategi layanan bimbingan belajar terbagi menjadi dua macam, yaitu:
1. Strategi layanan berdasar pada kategori kasus dan sifat masalahnya
2. Strategi layanan berdasarkan ruang lingkup permasalahan dan pengorganisasiannya.
    Adapun beberapa langkah yang dapat dilaksanakan dalam strategi bimbingan belajar adalah sebagai berikut (Mamat, 2011) :
1. Perencanaan kegiatan
    Perencanaan kegiatan meliputi penetapan tujuan yang ingin dicapai, materi layanan, bahan atau sumber bahan untuk bimbingan belajar, rencanaÂ
  penilaian, waktu dan tempat
2. Pelaksanaan kegiatan
     Yakni pelaksanaan kegiatan yang sudah direncanakan sebagai berikut:
  - Persiapan menyeluruh, meliputi persiapan bahan, persiapan fisik (tempat dan kelengkapan), persiapan keterampilan dan persiapan administrasi
  - Pelaksanaan tahap-tahap kegiatan meliputi menjelaskan pengertian dan tujuan bimbingan belajar, menjelaskan cara dan kegatan yang akanÂ
   ditempuh pada tahap berikutnya.
3. Evaluasi kegiatan
    Penilaian kegiatan dalam bimbingan belajar difokuskan pada perkembangan belajar peserta didik. Penilaian dapat dilakukan secara tertulis seperti melalui essai maupun isian sederhana. Peserta didik diminta mengungkapkan kesulitan belajar yang dihadapinya, minat dan sikap terhadap mata pelajaran yang disukai maupun yang tidak disukai, dan peserta didik juga diminta untuk mengemukaan tentang hal hal penting ketika mengikuti bimbingan belajar.
4. Tindak lanjut
    Hasil penilaian kegiatan bimbinganbelajar perlu di analisis untuk mengetahui lebih lanjut perkembangan kemajuan peserta didik. Tindak lanjut dapat dilakukan melalui bimbingan belajar selanjutnya atau kegiatan sudah dianggap memadai dan selesai sehingga upaya tindak lanjut dianggap tidak diperlukan.
     Selain strategi, aspek lain yang juga tak kalah penting yakni teknik dalam bimbingan belajar. Teknik bimbingan belajar adalah sebuah cara atau metode yang digunakan untuk mengarahkan seseorang atau sekelompok orang agar dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya sendiri serta mampu mengambil keputusan untuk menentukan tujuan hidupnya. Secara umum, terdapat dua teknik dalam bimbingan belajar, yaitu teknik individual dan teknik kelompok (Yusuf dan Nurihsan, 2012) :
1. Teknik Bimbingan Belajar Individual
     Bimbingan individu dibedakan menjadi berapa teknik yaitu :
  a. Directvie counseling, dengan menerapkan prosedur atau teknik pelayanan konseling tertuju pada masalahnya, konselor yang membuka jalanÂ
    pemecahan masalah.
  b. Non-directive counseling, dengan menerapkan prosedur bimbingan yang difokuskan pada anak. Pada pelayanan bimbingan bukan pelayananÂ
    berdasarkan inisiatif, tetapi klien sendiri yang mengambil prakarsa, yang menentukan sendiri apakah klien membutuhkan bantuan atau tidak.
  c. Eklective counseling, yaitu dengan menerapkan prosedur pelayanan tidak dipusatkan pada pembiming atau klien, tetapi masalah yang dihadapiÂ
    itulah yang harus ditangani secara luwes, sehingga tenang apa yang dipergunakan setiap waktu dapat diubah kalau memang diperlukan.
2. Teknik Bimbingan Belajar Kelompok
    Bimbingan secara kelompok memiliki beberapa jenis teknik bimbingan, antara lain:
   a. Home room program, yaitu kegiatan bimbingan dilakukan oleh guru bersama peserta didik di dalam ruang kelas di luar jam pelajaran.
   b. Field trip, dengan karya wisata peserta didik dapat mengenal dan mengamati secara langsung dari dekat objek situasi yang menarik perhatiannya
   c. Diskusi kelompok, peserta didik mendiskusikan bersama sebagai permasalahan termasuk didalamnya permasalahan belajar.
   d. Kegiatan bersama, untuk mendorong anak saling membantu sehingga hubungan sosial positif dapat dikembangkan dengan baik.
   e. Organisasi peserta didik, dapat membantu dalam proses pembentukan kepribadian peserta didik, baik secara pribadi maupun secara sebagaiÂ
     anggota masyarakat.
  f. Sosiodrama, adalah suatu cara dalam bimbingan yang memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mendramatisasikan sikap dalamÂ
    pemecahan-pemecahan masalah.
  g. Papan bimbingan, untuk memberikan informasi tentang suatu hal.
    Berdasarkan beberapa kasus yang menunjukkan bahwa keberhasilan bimbingan belajar tidak hanya dari faktor peserta didik, guru BK atau wali kelas sebagai konselor, namun juga faktor peran orang tua peserta didik. Menurut Nika dan Rita (2020), pentingnya peranan orang tua dalam mendidik anak, beberapa penelitian telah membuktikan bahwa orang tua memiliki andil yang sangat besar pada kemampuan anak dalam Pendidikan.Â
    Salah satunya penelitian yang dilakukan Valeza (2017) dimana penelitian ini menunjukkan peran orang tua dalam menentukan prestasi belajar siswa sangatlah besar. Pendidikan pada anak dapat menyebabkan anak kurang berhasil dalam belajarnya. Sebaliknya, orang tua yang selalu memberi perhatian pada anaknya, terutama perhatian pada kegiatan belajar mereka dirumah, akan membuat anak lebih giat dan lebih bersemangat dalam belajar karena ia tahu bahwa bukan hanya dirinya yang berkeinginan untuk maju, akan tetapi orang tuanya juga memiliki keinginan yang sama. Sehingga hasil belajar peserta didik lebih optimal.
    Optimalisasi peran orang tua dalam penerapan strategi dan teknik bimbingan belajar anak atau peserta didik dirumah dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain seperti :
1. Menyediakan fasilitas belajar yang membantu memudahkan anak dalam belajar
2. Mengawasi kegiatan belajar anak di rumah, orang tua dapat menhetahui apakah anak mereka mampu belajar dengan baik atau belum
3. Mengawasi penggunaan waktu belajar anak dirumah, orang tua dapat membantu anak untuk menyusun jadwal belajar
4. Mengetahui kesulitan anak dalam belajar
5. Menolong anak dalam mengatasi kesulitan belajar
6. Memberikan motivasi atau dorongan semangat belajar hingga mencapai kesuksesan
7. Berkolaborasi dengan guru kelas atau guru BK untuk menyelaraskan strategi dan teknik bimbingan belajar yang tepat dan sesuai.
    Dari aspek orang tua, perlu optimalisasi peran orang tua dalam mendampingi kesuksesan anak selama belajar di rumah menjadi sangat sentral, orang tua yang tidak menjalankan perannya dengan baik dapat berdampak pada kurangnya kemampuan adaptasi anak, dan berdampak pada kesulitan dalam menerima perubahan yang terjadi (Kurniati, et. al, 2020). Namun, perlu juga diperhatikan hal-hal yang perlu dihindari orang tua dalam membimbing anaknya, seperti memberikan target yang tinggi pada anak, memberikan hukuman tidak sehat pada anak, memberikan syarat sebagai hadiah ketika anak mencapai sebuah target dalam prestasi belajar.
SIMPULAN DAN PENUTUP
    Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa, demi keberhasilan sebuah bimbingan belajar pada hasil belajar peserta didik yang optimal, maka diperlukan kolaborasi yang baik dalam penerapan strategi dan teknik bimbingan belajar dari peserta didik, wali kelas atau guru BK sebagai konselor dan orang tua peserta didik. Sesuai dengan penelitian yang dilakukan Valeza (2017) bahwa peran orang tua dalam menentukan prestasi belajar siswa sangatlah besar.Â
    Optimalisasi peran orang tua dalam penerapan strategi dan teknik bimbingan belajar anak atau peserta didik dirumah dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain menyediakan fasilitas belajar yang membantu memudahkan anak dalam belajar, serta berkolaborasi dengan guru kelas atau guru BK untuk menyelaraskan strategi dan teknik bimbingan belajar yang tepat dan sesuai, dan beberapa cara seperti yang telah diuraikan untuk tercapainya hasil bimbingan belajar yang sesuai dengan strategi dan teknik yang dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu dan Prasetya. 1997. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV Pustaka Setia
Cahyati, Nika dan Rita Kusumah. 2020. Peran Orang Tua dalam Menerapkan Pembelajaran di Rumah saat Pandemi Covid 19. Jurnal Golden Age, Universitas Hamsanwadi. Vol. 04. No. 1. E-ISSN : 2549-7367
Faizal, et. al. 2019. Strategi Guru Dalam Mengelola Kelas di Sekolah Dasar. International Journal of Elementary Education. Vol. 3. No. 4. P-ISSN: 2579-7158 E-ISSN: 2549-6050 DOI : http://dx.doi.org/10.23887/ijee.v3i4.21749
Kurniati, E., Alfaeni, D. K. N., & Andriani, F. (2020). Analisis Peran Orang Tua dalam Mendampingi Anak di Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 5(1), 241–256. https://doi.org/10.31004/obsesi.v5i1.541
Makmun, Abin Syamsuddin. 2012. Psikologi Kependidikan Perangkat Sistem Pengajaran Modul. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya
Rosidah, Ainur dan Nur Faizal. 2020. Bimbingan Belajar Teknik Problem Solving Untuk Meningkatkan Pengelolaan Diri Dalam Belajar. Jurnal Fokus Konseling. Vol. 6. No. 01. ISSN Print: 2356-2102 ISSN Online: 2356-2099 DOI: https://doi.org/10.26638/jfk.1045.2099
Sari, Yosi Wulan dan Julianto. 2015. Pengaruh Bimbingan Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV Di Sekolah Dasar. JPGSD. Vol. 03. No. 02. DOI: https://doi.org/10.26638/jfk.1045.2099
Suherman, Uman. 2015. Manajemen Bimbingan dan Konseling. Bekasi: Madani Production.
Supriatna, Mamat. 2011. Bimbingan dan Koseling Berbasis Kompetensi. Jakarta : Rajawali
Valeza, Alsi R. (2017). Peran Orang Tua dalam Meningkatkan Prestasi Anak di Perum Tanjung Raya Permai Kelurahan Pematang Wangi Kecamatan Tanjung Senang Bandar Lampung. Skripsi: UIN Raden Intan Lampung.
Yusuf, Syamsu dan A. Juntika Nurihsan. 2012. Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI