Blogger, Metamorfosa dan Agent of Change

Seribu orang tua hanya bisa berharap dan bermimpi namun satu orang pemuda akan merubah dunia. 

Kalimat yang sering aku baca di beberapa status di media sosial. Pertanyaan berikutnya kalau kita menseriusi membaca kalimat yang cenderung provokatif positif ini adalah bagaimana cara merubahnya? 

Mahasiswa yang dahulu dikenal dan kini masih berkutat pada masalah klasik eksistensi agen perubahan itu sendiri saat ini belumlah mencapai puncaknya paska reformasi tahun 1998. Mahasiswa yang saat itu berjuang kini terkungkung dalam kursi empuk kekuasaan dan sejarah kembali berulang, negeri ini butuh agen perubahan baru yang lebih massif di era digitalisme saat ini. 

Di tengah maraknya penyebaran informasi yang tak berimbang antara data dan fakta melalui lini masa media sosial, ada satu komponen yang bisa membantu memfasilitasi kebenaran informasi melalui peranan blog baik pribadi maupun keroyokan seperti halnya Kompasiana. Orang yang memiliki blog dan aktif menuliskan informasi di dalamnya kita aebut dengan blogger.

Asal-usulblogginglebih duludaripada Internet yaitu pada buku harianpribadi,kronik danbentuk-bentuktertulis renunganpribadi.Tapi sekarangblog dianggap sebagaihalamanWebyang berfungsisebagaijurnalpribadi yang dapat diaksespublikbagiseorang individuatauperusahaan.Blog dari biasanyaditulisdalamurutan kronologisdanditampilkandalam urutankronologisterbalikkepada pembaca.Mediaonline,sepertiforum diskusidan email jugadianggap sebagai pendahulukeblog

ArtikataBlogKatablogitu sendiriadalahpermainan kataWeblog,karenasebagian besar blog yang akanditampilkandalam formatcatatanjurnalataulog,dimana kebanyakandiperbaruisetiap hariatau lebihseringdaripadasebagian besar situsWeb. Suatu Blog sering mencerminkankepribadianpenulisatau karyawanperusahaan yang mereka wakili.Untuktujuaninipalingakurat danpasevolusihari iniblogberasaldari buku harianonlinetempatharianakan menyimpanjurnalonlinesendiri.