Mohon tunggu...
Mariam Umm
Mariam Umm Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu 4 anak

Ibu Rumah Tangga

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Menikah Muda Itu Pilihan

30 Juli 2015   00:15 Diperbarui: 11 Agustus 2015   21:31 4199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Dek….temenku sedang cari istri nieh, tertarik gak ?

Itulah kalimat yang diucapkan Abang saya,  tiga belas tahun yang lalu. Waktu itu jawaban saya “tidak tertarik Bang"…saya tak tertarik karena keadaan,  saat itu saya baru mulai masuk kuliah lagi setelah sebelumnya  kuliah setahun dan terbuang percuma, serta umur yang juga baru jalan dua puluh,, gak mau nikah dulu ....."masih pengen happy happy sebagai single....iyaaaa...Abang, biarkanlah adekmu ini menikmati masa single dengan damai, lulus kuliah dulu, lalu mencari dan meniti karir yang diimpikan" begitulah pikir saya.

....lagian Abang saya juga aneh, nawarin calon suami, kayak nawarin saham dijual ajahhhh....

Tapi seminggu kemudian Abang saya kembali menawarkan tentang temannya yang sedang cari istri itu... katanya “Dek, jangan bilang gak tertarik dulu, lagian belum juga kenalan kan...ayolah..coba ketemuan dulu, kalau jodoh kan gak kemana"

Ampun deh..kalimatnya " kalau jodoh kan gak kemana".... kalimat sakti buat para pengejar jodoh. Kalimat sakti yang akhirnya membuat saya luluh dan tak menolak (lagi) diajak ketemuan dengan dia ---- Si "temenku yang sedang cari istri" itu.

Sayapun bertemu dengannya, bagaimana pertemuan pertama kami ? lucu, dan "mengesankan" hehehe.. tak berpanjang kata dan kalimat, semua serba efisien, setelahnya adalah proses  pendekatan yang aneh-------kalau boleh saya bilang gitu-----, sesekali kami saling telepon menanyakan kabar, sesekali saling memberi pertanyaan dan jawaban apa adanya, tak pernah terlintas dalam pikiran, kalau saya akan menikah dengan dia, semua proses saya jalani saja, saya tetap masih sibuk dengan kuliah, masih happy happy kesana kesini dengan temen temen dan rileks.

Tapi 3 bulan setelah pertemuan dan proses pendekatan saya dengan pria yang usianya 8 tahun lebih tua  itu, Dia melamar saya, akhirnya dengan memantapkan hati, sayapun menerima lamarannya. Kami menikah di Medan, bulan february, 13 tahun yang lalu.

Inilah pilihan saya, menikah diusia  hampir dua puluh. Tepatnya 19 tahun 11 bulan. Nikah muda,katanya. Bisa dimengerti, banyak orang akan mengerutkan kening dan mungkin menganggap saya " crazy", bahkan salah satu teman saya  di Uni sampai bereaksi  "goshh are you pregnant ?" jawaban saya :  tentu saja tidak! ishhhh....

Bicara data statistik, berapa sih usia seseorang  bisa dibilang  cukup untuk menikah sekarang ini ? sekitar 25 -27 tahun, bahkan ada yang lebih dari itu. Ada juga yang bilang selagi kita single nikmati saja dulu, lulus kuliah,punya karir matang, barulah mikirin nikah. Jangan terburu buru.

Well, saya memilih jalan yang berbeda, a very different path. Faktanya walau menikah di usia muda, saya masih bisa menyelesaikan kuliah dengan baik dan tepat waktu. Walau tak bisa berkarir layaknya kerja kantoran seperti impian saya dulu, tapi apa yang sudah saya pilih, tak pernah sekalipun terlintas untuk saya sesali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun