Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Hadiah Ulang Tahun

29 Juni 2017   16:11 Diperbarui: 29 Juni 2017   23:01 568
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya sudah berlangganan Kompas sejak saya kuliah sampai saat ini. Jika dihitung berapa lama saya sudah menjadi pelanggan Kompas, hampir  40 tahun.  Waktu yang sangat lama untuk menjadi pelanggan setia.

Alasannya mengapa saya mampu bertahan untuk jadi pelanggan setia adalah berita-berita yang dituangkan oleh wartawan kompas  itu bervariasi bukan hanya headline saja tapi dari ekonomi, metropolitan,luar negeri, teknologi,gaya hidup sampai sekarang ditambahkan fitur-fitur menarik seperti kuliner, film, hobi,sampai kepada yang paling saya sukai yaitu rubrik psikologi.   Membaca Kompas bagaikan membaca  dunia dengan wawasan yang luas dari berbagai macam sudut.   Gaya bahasa dan isinya itu sangat komprehensif dan detail sekali.  Penulis atau wartawannya memang saya akui sangat menguasai bahan yang dilaporkan. Reportase yang tidak pernah basi dan penuh dengan wawasan yang sangat luas sekali.

Pemikiran saya, sudah jadi langganan sekian puluh tahun, pastinya saya sudah  cukup mengenal seluk beluk gaya bahasa,pokok bahasan dan gaya bahasa yang disukai pembaca dari Kompas. 

Berniat memberanikan diri alias percaya diri untuk mengirimkan opini di Kompas maka  saya mengumpulkan berbagai referensi bacaan baik itu dari buku, dari internet maupun beberapa media.  Yakin bahwa  referensi itu cukup untuk dituangkan dalam sebuah tulisan yang ngga cukup berat . Topik yang saya pilih hanya  Opini . 

Bekal itu ternyata tidak mencukupi.   Ketika saya sudah mengirimkan tulisan itu, memang saya tidak banyak berharap.   Tetapi ketika ada jawaban surat elektronik dari Kompas, saya masih berharap bahwa tulisan itu akan diterima.   Wah, ternyata realitas harus diakui bahwa tuisan saya belum bisa sesuai dengan kriteria yang diharapkan oleh redaksi.

Saya mencoba untuk kedua kalinya. Sebelum mencoba saya selalu membaca lebih teliti dari penulis yang sudah seringkali muncul di rubrik Opini.   Mereka itu  sangat mumpuni dalam bidangnya.  Apa yang mereka tulis memang sangat dalam bahasannya.  Saya berkilah jika "opini" di media lainnya tidak sedalam ini , cukup dengan pengetahuan yang diketahui oleh penulis dan lebih banyak dari opini penulis yang tidak relevan dengan teori.

Nach, berbekal dengan senjata pamungkas untuk mencoba merubah gaya bahasa dan konten opini, saya kirimkan .   Setelah lama ditunggu, ternyata penolakan yang kedua pun terjadi.   Saya sudah kehabisan akal untuk bagaimana cara memperbaikinya.

Dalam keputusasaan itu , saya pikir untuk tidak berniat untuk menulis lagi ke Kompas.  Tapi, suatu hari tepatnya  pada tanggal 17 Juni, 2017 ketika membaca di Kompas di suatu kolom  tertulis  "Lomba Blog"  yang bertemakan tentang  "Serunya Mudik" atau "Tradisi Lebaran di Kampung Halaman".

Berpikir keras untuk menemukan ide.   Saya sudah pernah  menulis tentang Serba Serbi Lebaran  dalam blog saya dengan 10 tulisan . Hanya saya sangat yakin tulisan saya dalam blog itu pasti tidak memenuhi kriteria Kompas.  Saya juga merasa bingung bagaimana menceritakan tentang mudik lebaran sedangkan saya tak mudik.

Dalam kebingunan ini saya mendapat Chat WA dari sepupu saya . Dia sedang mudik ke Jogja dengan keluarganya. Segera saya interview dengan skype untuk mendapatkan bahan cerita.  Singkatnya, saya pun tulis semua dalam satu tulisan yang berjudul "Serunya Melihat Grebek Syawal 2017 Saat Mudik".

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi
Selesai membuat draft , lalu saya harus menyalin dalam platform yang disiapkan oleh Klasika, Kompas.   Hanya dalam waktu 3 hari, tepatnya 1 hari setelah Ulang Tahun Kompas, saya kaget saat baca di halaman Klasika, Kompas pada tanggal 29Juni 2017 ada tulisan saya.  Tulisan ini memang sedang dilombakan tetapi saking bangganya saya tak peduli dengan status tulisan yang belum pasti menang karena juri masih sedang menggodok semua tulisan.    Tapi perasaan senang itu sangat meluap sehingga saya pasang foto tulisan yang ada di media sosial saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun