Mohon tunggu...
Win Ruhdi Bathin
Win Ruhdi Bathin Mohon Tunggu... Petani kopi

saya seorang penulis, belajar menulis.....suka memoto, bukan fotografer...tinggal di pedalaman Aceh sana. orang gunung (Gayo). Kini coba "bergelut" dengan kopi arabika gayo olahan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Gila, Temuan Batu Berukir Umang Isaq, Diduga Hurup Palawa Hindu - Budha

7 Desember 2012   05:04 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:04 772
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

DR. Rita Margaretha Setyaningsih, Pakar Tulisan Kuno

Batu Berukir Umang Isaq Diduga Hurup Palawa

[caption id="attachment_220090" align="alignright" width="1024" caption="Situs Atu Berukir di Umang Isaq, Kecamatan Linge Aceh Tengah, menggunakan hurup Palawa,sanskerta"][/caption] DR.Rita Margaretha Setyaningsih, seorang Epigrafis atau ahli membaca tulisan kuno mengungkapkan bahwa ukiran pada batu-batu besar di Dusun Pantan Jemungket Kampung Umang Isaq Kabupaten Aceh Tengah, diduga tulisan Palawa.

“Dari beberapa bagian tulisan , saya baru bisa mengungkap tiga hurup dengan dua suku kata, yakni “Kta””, ungkap Rita. Dari hasil amatan Rita bersama Lucas , beberapa gambar atau symbol mencirikan kepada Yantra (magic Syllabe). [caption id="attachment_220124" align="alignright" width="300" caption="DR.Rita menilai situs Atu Berukir di Umang Isaq Aceh Tengah adalah tulisan hurup Palawa"]

1354874570529910952
1354874570529910952
[/caption]

Rita menduga jika merujuk pada hurup palawa, maka tarikh tahun berkisar antara abad 4-6. Bisa jadi, symbol Atu Berukir lebih tua dari Jawa Kuno. Lebihlanjut dikatakan DR.Rita, berbagai bentuk symbol pada situs Atu bertulis, merupakan pengaruh kebudayaan Hindu-Budha.

“Beberapa symbol yang sama dengan Situs Atu Bertulis, pernah ditemukan di candi prambanan”, tegas Rita. Merujuk pada temuan tersebut, tanda-tanda pada batu Umang Isaq, digunakan untuk ritual.

Symbol-symbol batu tersebut menunjukkan tiga dewa , Brahma, Wisnu dan Siwa. Menurut Lucas, survey awal di wilayah Linge ini merupakan rangkaian penelitian Balai Arkeologi Medan di Gayo yang dipimpin Ketut Wiradnyana.

Rita dan Lucas menduga, lokasi Atu Berukir Umang Isaq merupakan tempat pertapaan dari komunitas Hindu-Budha. “Biasanya dilakukan di lapangan terbuka, dekat dengan air dan biasanya ada gua seperti di Padang Lawas Sumatera”, pungkas Rita.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun