Mohon tunggu...
Winarto -
Winarto - Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

noord oost zuid west, thuis best.\r\n

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Galau Memilih Jurusan Kuliah? Baca ini dulu ya

20 Februari 2013   13:00 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:59 31041
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Memilih jurusan kuliah memang bukan perkara mudah. Menurut pendapat saya, memilih jurusan kuliah adalah sebagian dari perencanaan karir yang harus dipersiapkan sejak dini, paling tidak sejak SMP? Mengapa, sebab ketika di SMP, menurut sistem pendidikan di Indonesia, siswa kelas IX SMP sudah harus memilih apakah akan meneruskan ke jenjang SMA atau sekolah kejuruan (SMK). Ketika memilih jenjang pendidikan SMA, maka siswa kembali diperhadapkan pada 3 pilihan jurusan yang juga bisa membuat galau para siswa ketika harus memilih apakah ke jalur IPA, IPS and Bahasa, sesuai dengan minat masing-masing.

Dengan ketiga jurusan tersebut di atas, IPA menjadi "jurusan yang difavoritkan dan bergengsi"dibandingkan dengan jurusan IPS dan Bahasa. Katanya, selain prospek pekerjaan dengan gaji yang tinggi, jurusan IPA dinilai memiliki pilihan jurusan kuliah yang variatif dan luas, dalam artian bisa memilih kuliah di jurusan IPS maupun Bahasa. Namun sebaliknya, jurusan IPS dan Bahasa akan kesulitan menembus kuliah jurusan IPA karena mereka tidak dibekali dengan materi-materi pelajaran IPA seperti Fisika, Matematika, Biologi dan Kimia. Kalaupun mau, maka siswa-siswa di jurusan IPS dan Bahasa harus belajar mandiri atau mengikuti bimbingan belajar sehingga bisa memilih jurusan IPC ketika mengikuti tes perguruan tinggi.

Terlihat semakin rumit dan membuat galau apabila memikirkan jurusan kuliah yang akan diambil. Karena hanya boleh memilih satu jurusan, pada tahap pemilihan jurusan ini, seringkali banyak siswa, termasuk saya, yang galau, gelisah dan bingung jurusan yang dipilih. Melalui tulisan ini, saya ingin berbagi tips-tips berdasarkan pengalaman-pengalaman yang saya alami serta kisah beberapa teman yang saya miliki dalam pemilihan jurusan. Ada beberapa prinsip yang akan saya coba bagikan ketika akan memilih jurusan kuliah.

Pada dasarnya, "memilih" adalah hakikat dasar hidup manusia yang gampang dijumpai pada berbagai kesempatan. Misalnya, ketika akan membeli baju, seseorang akan diperhadapkan pada beberapa pilihan desain, warna dan harga yang sering membuat calon pembeli kebingungan dalam mengambil keputusan beli. Demikian juga ketika akan memilih makanan yang akan disantap untuk makan siang di warteg. Seseorang akan berhadapan dengan banyak jenis pilihan sayuran dan lauk-pauk serta minuman yang harus dipilih. Sebelum mengambil keputusan, banyak pertimbangan yang harus dipikirkan, sebab perlu disesuaikan dengan faktor selera hingga uang yang dimiliki. Demikian pula dalam memilih jurusan kuliah, banyak faktor yang seyogianya dipertimbangkan mengingat pemilihan jurusan akan turun andil dalam skema meraih cita-cita di masa depan.

Layaknya memilih baju yang hendak dibeli dan dipakai, memilih jurusan kuliah juga membutuhkan banyak pertimbangan. Berikut ini saya membagikan beberapa tips memilih jurusan berdasarkan pengalaman pribadi, pengamatan ataupun hasil berbincang-bincang.

Berdoa - Awal dan niat yang baik akan lebih dipermudah ketika dimulai dengan berdoa. Oleh sebab itu, jauh-jauh hari sebelum memilih kuliah, sebaiknya tekun berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing agar diberi ilham, petunjuk, inspirasi dan dipermudah rencana-rencana karir dan hidup yang ingin dicapai.

Kenali diri, kenali minat dan bakat sendiri - Masa sekolah ketika SMP dan SMA adalah masa yang "rawan" sebab pada masa ini para siswa mencari-cari identitas, termasuk minat dan bakat mereka. Pengaruh lingkungan, misalnya pergaulan teman, begitu mudah diterima. Oleh sebab itu, sebelum memilih jurusan di SMA dan kuliah, kenali minat dan bakat jurusan yang akan dituju, sebab pendidikan yang akan dipilih akan membantu mengembangkan potensi yang dimiliki. Tiap orang dibekali dan dikaruniai talenta, bakat dan kemampuan yang bisa dikembangkan dan dibanggakan. Kenali dan gali potensi itu. Jangan sampai karena ikut-ikutan teman atau pacar, maka jadi salah jurusan dan tidak menikmati pelajaran dan kuliah.

Konsultasi dengan institusi yang relevan - Berkaitan dengan pengenalan minat dan bakat itu, institusi keluarga dan pendidikan memiliki peran yang penting dalam menyediakan informasi yang handal dan menyediakan ruang konsultasi dan diskusi. Seringkali kesalahan memilih jurusan karena kekurangan dan ketiadaan informasi yang handal bagi para siswa sehingga akhirnya mereka ikut-ikutan pilihan teman sepermainan. Oleh sebab itu, sebaiknya sebelum memilih jurusan, konsultasikan dengan keluarga mengenai cita-cita dan pilihan jurusannya. Dalam kasus saya, karena orang tua tidak memiliki informasi yang relevan, saya menceritakan rencana-rencana yang akan dijalani dan meminta doa restu orang tua. Juga dengan pihak sekolah, dalam hal ini bisa ke Bimbingan Penyuluhan/Bimbingan Konseling atau ke wali kelas. Jika sudah mengetahui minat jurusan yang dituju, pelajari dan pahami pelajaran-pelajaran yang akan diperdalam.

Percaya diri - Karena pengaruh lingkungan yang kuat, para siswa biasanya gampang terpengaruh, bahkan ketika telah memilih jurusan yang hendak diikuti. Akibatnya mereka bisa merubah keputusan yang dipilihnya atau ikut-ikutan teman. Oleh sebab itu, setelah mempunyai keyakinan akan minat jurusan yang dipilih, yakin dan mantapkan hati bahwa pilihan itu adalah yang terbaik dan sesuai dengan perencanaan karir yang dipilih. Misalkan, jika ada seseorang yang memiliki passion di bidang pengembangan Bahasa dan Sastra Jawa dan memilih untuk kuliah di bidang tersebut, pasti akan ada banyak orang yang bertanya dan mungkin mencibir, mau jadi apa? Prospek pekerjaannya apa? Gajinya berapa?

Pertanyaan-pertanyaan di atas memang masuk akal dan mungkin bisa menggoyahkan kepercayaan diri. Namun, prinsip fokus pada bidang yang ditekuni dan hasil penelitian investasikan 10.000 jam supaya bisa jadi ahli dan pakar dalam bidang yang kita geluti, barangkali bisa menjadi salah satu solusi. Jika kita menginvestasikan waktu kita untuk fokus pada pekerjaan dan kita akhirnya menjadi ahli, maka dengan sendirinya, kepakaran kita akan diburu dan dicari orang. Dalam kasus Bahasa dan Sastra Jawa misalnya, karena semakin sedikit orang yang belajar bidang itu, sementara ada banyak agenda untuk melestarikan budaya dan bahasa Jawa, maka apabila kita fokus dan sungguh-sungguh bekerja dan belajar pada bidang itu hingga jadi seorang ahli, maka keahlian kita akan dicari banyak orang. Kesuksesan dan uang akan menyusul dengan sendirinya. Jadi, mantapkan hati dan percaya diri.

Cari kampus yang pilihan jurusannya ada - Jika sudah mantap dan percaya diri memilih jurusan yang dituju, cari kampus dan fakultas yang menyediakan program yang dituju. Hubungi pihak sekolah, buka website kampus atau meminta brosur fakultas yang bersangkutan untuk mengetahui program-program perkuliahan termasuk matakuliah dan kurikulum yang diajarkan. Pelajari kurikulum tersebut apakah sesuai dengan kebutuhan dan minat bidang pendidikan yang ingin diambil, termasuk akreditasi lembaga, profil alumni dan lulusan, biaya kuliah, lingkungan kampus, profil dosen dan pengajar serta fasilitas yang dimiliki kampus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun