Iblis duduk di tepi lubang hitam ditemani Malaikat Jibril. Iblis yang telah lama duduk sendirian dari membisikkan kesesatan kepada manusia terlihat santai dengan Jibril baru saja tiba dari memberi ilham. Dua makhluk yang bertolak belakang bertemu santai duduk satu meja yang terbuat dari nebula Nessieterlihat sedang membicarakan sesuatu.
"Dari mana saja kamu? Biar ku tebak, kamu sedang mengurusi kekacauan yang sudah ku buat, begitukan? Hahahahahahaha,"
"Wah, hebat. Dari mana kamu tahu?"
"Bagaimana bisa aku lupa peristiwa itu. Aku ingat perintah Tuhan kepadamu sewaktu Adam baru saja diciptakan. Seingatku, kau menyembah Adam. Hahahahaha,"
"Oooh, kamu masih ingat peristiwa itu? Itu sudah lama sekali. Yaaah, sudah 20.000 tahun berlalu. Engkau tidak berubah sama sekali,"
"Tentu aku sudah berubah, bisikanku juga semakin canggih. Hahahahaha,"
"Lupakanlah peristiwa itu Blis, kamu menyiksa dirimu dengan kebencian yang sangat. Akhirnya perbuatanmu menyebabkan banyak kekacauan di muka bumi. Tuhan akan semakin benci kepadamu,"
"Aaah, omong kosong. Kebencian itu sudah menjadi milikku. Tuhan pun harus minta izin kepadaku untuk memakai rasa seperti itu, bahkan terhadapku,"
Jibril mengambil cangkir kosong dan dengan itu ia menciduk sesuatu materi dari lubang hitam. Cangkir berisi sesuatu cairan putih yang bersinar terang kebiruan. Kemudian dengan bibir tersungging senyuman, Jibril minum sambil menatap erat-erat mata Iblis yang sangat merah.
"Kamu tidak minum?"
"Ya,"