Mohon tunggu...
Willy Sitompul
Willy Sitompul Mohon Tunggu... Administrasi - Pekerja sosial

Hanya pekerja sosial biasa, senang menulis dan membaca. Lihat juga tulisan saya di: www.willysitompul.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Resolusi Kocak Demi Kalender Basi 1 Bulan

19 Januari 2017   13:07 Diperbarui: 19 Januari 2017   13:17 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Wah dah bulan Januari nih.. tanggal 11 dah lewat pula, jadi nggak perlu nyanyi-nyanyi lagu cinta. Yang tinggal adalah kembali sibuk, sibuk dalam rutinitas, rutinitas dalam keseharian, keseharian dalam tugas, tugas dalam pekerjaan, pekerjaaan yang sibuk..

Nah, bicara soal resolusi yang pasti resolusi itu adalah perjuangan. Resolusi mental! Bukankah itu yang ditawarkan presiden kita? (Krik… krik… jangkrik..)

Ah sudahlah, yang jelas membuat resolusi itu nggak susah. Yang penting buat isinya dulu.. wortel dan beberapa sayur… jangan lupa kulit resolusinya.. setelah ditutup, digoreng dan kemudian dilabur tepung roti… (krik.. krik… jangkrik lagi…)

Makin nggak nyambung nih… jadi begini, ini kan sudah tahun 2017 ya? Berarti resolusinya untuk tahun 2017 kan ya? Makanya jangan dipikirkan untuk resolusi tahun 2016 karena resolusi tahun 2016 sudah dibuat di tahun 2016 juga. Ini kan resolusi tahun 2017, jadi ya dibuatnya di tahun 2017 sehingga bisa dilakukan di tahun 2017 juga… Kalau resolusi 2016 dilakukannya di 2016 dong… bukan di 2017.. gimana sih ente… ini kan tahun 2017, jadi resolusinya untuk tahun 2017 dan dibuat di tahun 2017 juga. Ngerti nggak? Oke lah kalau sudah mengerti. Jadi, resolusi tahun 2016 kemaren dah jalan blom? Kalo belum, jalankan dulu lah…  Kalau sudah sekarang nih waktunya bikin resolusi 2017. Belum jalan? Serius nih? Kalau belum jalan gimana mau bikin resolusi 2017? Ngga ada resolusi di 2016? Wah, ini lebih sulit nih… kalau gitu kita buat dulu resolusi 2016 atau bagaimana ya? Yang penting jumlah kata-katanya dah nambah he...3x

Hmmm… kasian si Lusi dari tadi namanya kita sebut-sebut terus. Mudah-mudahan dia nggak batuk-batuk atau bersin-bersin atau bahkan tersedak gara-gara kita. Mudah-mudahan dia juga nggak risau. Karena kalau dia risau jadilah “risaulusi” yang akhirnya menjadi resolusi. Tapi tentu tidak adil juga jika resolusi hanya menjadi milik Lusi seorang. Resolusi haruslah menjadi milik semua orang. Dia harus mencerminkan nilai moral orang itu dalam setiap nafasnya. Resolusi adalah hasil dari right of the people sehingga jika resolusi sudah jadi milik semua orang maka itu akan menjadi justice for all. Wah senangnya bisa merangkai kata-kata yang bagus ini… walaupun saya nggak sekolah di Amerika dan bukan dosen pula…

Aduh… sudah jam berapa ini? Kemana perginya tukang risol tadi? Padahal belum satupun yang saya beli? Eitt… bukankah tukang risol itu si Lusi? Pantas saja, dari tadi dia senyam-senyum ke saya karena namanya saya ketik berkali-kali. Rupanya merek risol jualannya adalah “Risol Lusi”, pas dengan tema tulisan saya…

Sudahlah, sudah waktunya mengakhiri tulisan ini. Tulisan untuk berebut kalender yang bakalan basi 1 bulan karena pengumannya saja 14 hari setelah tanggal lomba, terus ngirim kalendernya? Beneran basi 1 bulan, jangan-jangan nanti malah basi 2 bulan. Namun, biar basi yang namanya kalender Kompasiana memang layak diperjuangkan.

Tunggu dulu… terus apa resolusinya? Ya.. mendapatkan kalender itu lah.. supaya terlaksana resolusinya yaitu mengelola hari dengan lebih baik he….3x

Salam beyond blogging!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun