Mohon tunggu...
Silvi Endar
Silvi Endar Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Efektivitas Pemberian Hot-Pack terhadap Hipotermi Pasien Post Operasi Seksio Caesaria

21 Maret 2017   13:41 Diperbarui: 21 Maret 2017   23:00 2168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

ABSTRAK

Seksio caesaria merupakan salah satu tindakan yang dilakukan untuk melahirkan janin melalui pembedahan di daerah abdomen. Artikel ini berisi efektivitas pemberian hot-pack terhadap hipotermia pada pasien post operasi seksio caesaria. Terapi hot-pack adala salah satu terapi panas yang berfungsi untuk mengembalikan suhu tubuh. Hot-pack sendiri merupakan kemasan tertutup yang suhunya dinaikkan hingga menjadi panas atau sesuai suhu yang dapat ditahan pasien. Sedangkan hipotermi post operasi merupakan keadaan suhu tubuh dibawah temperatur normal (<36ºC). Efek hipotermi juga dapat memperlambat penyembuhan dan mempengaruhi lama rawat post operasi. Langkah pelaksanaan pemberian hot-pack  yaitu diberikan hot-pack di lengan bagian dalam, setelah 10 menit angkat hot pack berulang sampai 30 menit pemberian. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi efek dari hot-pack dalam menaikan suhu tubuh yaitu lamanya pasien terpapar di udara dingin kamar operasi, adanya kehilangan darah durante operasi, nutrisi, serta massa tubuh yang besar.

Kata kunci: Hot-pack, hipotermi, post operasi seksio caesaria.

PENDAHULUAN

Sectio caesarea adalah suatu tindakan pembedahan untuk melahirkan janin dengan membuka dinding perut dan dinding uterus. Pada masa sekarang sectio caesarea jauh lebih aman dari pada dulu dengan adanya antibiotika, tranfusi darah, teknik operasi yang lebih sempurna dan anestesi yang lebih baik, karena itu terjadi kecenderungan untuk melakukan sectio caesarea tanpa dasar yang cukup kuat, dalam hubungan ini perlu diingat bahwa seorang ibu yang telah mengalami pembedahan sectio caesarea pasti akan mendapat parut uterus dan tiap kehamilan serta persalinan berikutnya memerlukan pengawasan yang cermat berhubungan dengan bahayanya ruptur uteri. Operasi seksio caesaria dilakukan karena bayi terlalu besar, letak sungsang, letak lintang, gawat janin, janin abnormal, plasenta previa, solusio plasenta, plasenta accreta, yasa previa, terlilit tali pusar, pelepasan tali pusat, bayi kembar, usia ibu diatas 35 tahun atau panggul ibu yang sempit. 

Pasca operasi seksio caesaria dapet menimbulkan hipotermia yaitu kondisi kesehatan yang membutuhkan penanganan medis darurat. Keadaan ini terjadi saat temperatur tubuh menurun drastis di bawah suhu normal yang dibutuhkan oleh metabolisme dan fungsi tubuh. Saat temperatur tubuh berada jauh di bawah titik normal, sistem persarafan dan fungsi organ lain dalam tubuh akan mulai terganggu. Apabila tidak segera ditangani, hipotermia dapat menyebabkan kegagalan sistem pernafasan dan sistem sirkulasi (jantung), dan akhirnya menyebabkan kematian. Maka dari itu dalam upaya meningkatkan suhu tubuh pasien dapat dilakukan dengan terapi hot-pack.

Seiring berkembangnya jaman yang makin modern yang diikuti dengan perkembangan di dunia kesehatan dalam menangani suatu masalah kesehatan atas penyakit-penyakit yang timbul, salah satunya dibidang pembedahan dimana sudah banyak metode-metode bedah yang di temukan dan diaplikasikan dalam bidang medis, dan sekarang semakin bertambah pula kepercayaan masyarakat akan keberhasilan tindakan bedah dibanding pengobatan alternatif diluar medis dalam menangani suatu masalah kesehatan.

Seksio caesaria merupakan salah satu tindakan yang dilakukan untuk melahirkan janin melalui pembedahan di daerah abdomen. Dewasa ini Seksio caesaria bukan lagi pembedahan yang dilakukaan pada keadaan emergensi melainkan menjadi tren pada proses kelahiran yang sengaja diputuskan oleh pasien atau elektif dengan berbagai alasan baik menghindari rasa nyeri, sengaja memilih tanggal tertentu, mencegah ruptur dijalan lahir normal dan alasan yang lain. .

Penjelasan yang baik pada pasien pre operasi seksio caesaria mengenai prosedur pembedahan sangatlah penting dilakukan baik persiapan sebelum operasi, penjelasan tentang prosedur operasi maupun komplikasi atau masalah yang akan timbul setelah menjalani tindakan operasi.

Dalam tindakan operasi akan timbul berbagai komplikasi atau masalah yang timbul setelah tindakan pembedahan dan pentingnya dalam pemantauan berbagai sistem. Salah satu komplikasi yang mungkin timbul setelah operasi adalah terjadinya penurunan suhu tubuh pasien atau hipotermi post operasi.

Hipotermi post operasi merupakan keadaan suhu tubuh dibawah temperatur normal (<36ºC). Proses kehilangan suhu tubuh akibat tindakan pembedahan dimana terjadi peningkatan metabolisme tubuh yang berlebih dan mengakibatkan Vasokontriksi dan perubahan termoregulasi sistem pada hipotalamus. Pengembalian panas tubuh harus segera dilakukan karena efek selanjutnya pasien akan mengalami ketidaknyamanan lain yaitu Shivering(menggigil) ditambah lagi dengan nyeri post operasi yang akan dialami oleh pasien. Efek hipotermi juga dapat memperlambat penyembuhan dan mempengaruhi lama rawat post operasi. Sebelum pasien mengalami Shievering, perlu tindakan penghangatan tubuh dengan terapi panas yang diberikan pada pasien yang suhunya ≤36ºC. Berbagai metode nonfarmakologi yang diberikan untuk terapi panas yang telah dipakai untuk pengembalian panas tubuh pasien antara lain selimut hangat, buli-buli panas, kompres dengan hot-packdan penyinaran dengan lampu panas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun