Mohon tunggu...
Widi Admojo
Widi Admojo Mohon Tunggu... Guru - Widiadmojo adalah seorang guru, tinggal di Kebumen

sedikit berbagi semoga berarti

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Harmonisasi TNI - POLRI

7 Oktober 2019   10:59 Diperbarui: 7 Oktober 2019   11:35 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menyimak perhelatan peringatan Hari Ulang Tahun Tentara Nasional Indonesia (HUT TNI) ke 74 yang tertayang diberbagai belahan media, baik media elektronik, media sosial, dan media cetak, ada nuansa suasana yang agaknya patut untuk dicatat secara khusus adalah adanya aroma nuansa harmonisasi. 

Tayangan "kemesraan" antar kedua korps besar ini menjadi menarik perhatian, karena rupanya ada yang ingin ditampilkan ditengah publik bahwa TNI dan Polri adalah "dua sahabat", dua partner yang solid, teguh perkasa dalam mengawal Negara Kesatuan Republik Indonesia. 

Menepis berbagai terawangan dan analisis dari berbagai pojok diskusi, yang seolah-olah antara TNI dan Polri kurang padu dan kurang harmonis. Peringatan HUT TNI di Yogyakarta misalnya, bahkan disemarakkan dengan lari bersama, antara TNI dan  Polri di tengah-tengah masyarkat di jalan Malioboro. 

Sebuah tampilan yang ingin memberikan pesan bahwa TNI dan Polisi berjalan satu arah dan satu barisan. Ada juga tampilan di tayangan televisi yang cukup kreatif ditampilkan salah satu jajaran kepolisian yang bikin kejutan pada pimpinan TNI di salah satu Kodim yang "pura-pura" mau ditilang sama polisi lalu lintas. 

Harmonisasi dan keakraban TNI - Polri agaknya menjadi sebuah pesan yang ingin disosialisasikan ke publik ditengah munculnya aneka spekulasi tentang sinkron tidak sinkronnya dua institusi penjaga keamanan negeri ini.

Dipojok-pojok diskusi, dan diberbagai media sosial, diakui memang, kemunculan spekulasi-spekulasi yang meraba-raba renggangnya atau bahkan bisa dibilang retaknya hubungan kedua institusi yang dulu pernah satu atap dibawah naungan institusi bernama Angkatan Bersenjata Republik Indoensia ini, memang terasa sekali adanya. 

Kontestasi politik , hiruk pikuk pada pemilihan presiden dan wakil presiden, yang baru saja usai, dapat dijadikan sedikit gambaran dimana TNI dan Polri seolah berada di sisi yang terbelah. 

Hadirnya salah satu calon presiden yang berlatar belakang TNI, diakui sedikit banyak  berpengaruh pada bangkitnya isu atau yang sengaja memanfaatkan sebagai tema yang dipakai untuk memperbesar pengaruh pada pilpres dan pileg 2019 lalu.  

Betapapun pucuk pimpinan di Jakarta berulang kali memberikan sinyal-sinyal tentang harmonisnya kedua institusi ini, di akar rumput diakui memang masih banyak berseliweran spekulasi-spekulasi yang mencerminkan bahwa ada semacam "persaingan" yang tergambar melalui berbagai grup medsos.

Diskusi-diskusi kecil, dan beberapa informasi yang mungkin saja adalah "hoak" yang memang tersebar luas di tengah masyarakat.

Isu tidak netralnya institusi misalnya, dimana seolah-olah ada salah satu institusi yang "begitu dekat" dengan pemerintah dan seolah termanjakan dengan berbagai fasilitas, dan institusi yang terkesan "berseberangan" adalah gambaran betapa harmonisasi TNI dan Polri pada beberapa waktu lalu, khususnya menjelang pilpres dan pileg  2019.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun