Mohon tunggu...
Weli Hustianto
Weli Hustianto Mohon Tunggu... Wiraswasta -

Belajar Nulis

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Beda Koki, Beda Rasa: Ketika Chile Tak Lagi 'Pedas'

12 Juni 2016   08:53 Diperbarui: 12 Juni 2016   09:00 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Picture by google.com

Mendengar kata cili yang pertama kali terlintas dibenak kita adalah bumbu masakan dengan rasa pedas. Tapi disini saya akan mengulas tentang negara di daratan Amerika Selatan, dimana tim sepakbolanya sedang berjuang mempertahankan mahkota Copa America.
Beberapa tahun belakangan tim sepakbola Chile tampil mengesankan di beberapa pertandingan, yang masih segar diingatan kita tentu saat mereka menjungkalkan unggulan turnamen, lewat kemenangan adu penalti mereka memaksa Argentina pulang kampung dengan tangan hampa.

Prestasi Chile sendiri tidak lepas dari racikan jitu sang koki, Jorge Sampaoli. Pria berkebangsaan Argentina itu berhasil membuat malu timnas tanah kelahirannya.Tapi kini permainan Chile tidak sebaik sebelumnya, permainan atraktif 2015 seolah hilang mengikuti jejak sang pelatih yang juga menghilang. Saat ini juru taktik Chile dipercayakan kepada kompatriot Sampaoli dari Argentina, Juan Antonio Pizzi. Pria Argentina ini diharapkan dapat menyamai pencapaian pendahulunya.


Tapi sangat disayangkan, Sampaoli pergi tanpa mewariskan resep permainan menawan, dia cuma meninggalkan bahan berupa pemain-pemain yang masih bertahan. Pizzi coba meracik bahan dengan resep baru yang ia bawa dari tanah seberang. Hambar, itulah sajian yang diberikan oleh sang juru taktik. Terjungkal oleh dendam yang diusung Argentina di laga perdana, ditambah kemenangan sulit dari tim semenjana. Chile belum tersingkir, peluang masih terbuka lebar. Tapi taktik dan cara bermain yang membuat jantung publik Chile berdebar. Masyarakat Chile mungkin masih bisa menelan apa yang Pizzi sajikan, tapi cita rasa permainan belum bisa membuat publik terpuaskan.

Picture by Gettyimages.com
Picture by Gettyimages.com

Laga penentu sudah menunggu, mampukah juara bertahan terus melaju atau pulang mengikuti jejak Uruguay dengan penuh malu? Masih punya waktu untuk Pizzi mengeluarkan resep yang mungkin masih disimpan. Jika memang iya segeralah keluarkan, jadikan Panama sebagai korban.
Kami bukan mendukung Chile untuk juara, tapi kami butuh permainan menghibur yang dapat menghentikan Argentina. Uruguay telah pulang, tim-tim lain tidak lagi tampil garang. Berikan sajian terbaik buat kami penikmat Copa America, kami ingin mendapatkan tontonan indah. Kami tidak rela jika harus melihat Argentina berlari sendiri. Walaupun mereka memang harus juara setidaknya persulitlah langkah mereka.

Gambar : google & Gettyimages.com
#CopaAmericaKompasTV

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun