Mohon tunggu...
wara katumba
wara katumba Mohon Tunggu... pengusaha -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

POLITIK LU TU PENGADU (POLITIKus LUcu TUkang PENGAngguran berDUit)

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jokowi Bekerja Tanpa Berpikir, Fahri Hamzah Berpikir "Berkhayal" Tanpa Bekerja

23 Oktober 2016   21:13 Diperbarui: 23 Oktober 2016   21:31 3155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: simomot.com/barry kumbara dan istri

Berkaitan pernyataan Fahri Hamzah bahwa selama 2 tahun kepemimpinan Jokowi sebagai presiden Republik Indonesia bekerja tanpa berpikir sehingga arah dari pemerintahan Jokowi-JK menjadi tidak jelas” (sumber: tribunnews.com)

Bagaimana mungkin orang bekerja tanpa berpikir kecuali “Manusia Bekerja Pasti Berpikir Dulu, Sebaliknya Berpikir Belum Tentu Bekerja”.

Jadi, mustahil ada orang bekerja tanpa berpikir kecuali orang tersebut mengalami penyakit gila, pikun, penyakit lain dan sebagainya yang mengganggu pikiran, apakah hasil kerjanya baik atau tidak baik tentu akan diketahui setelahnya.

Yang pasti, orang berpikir atau berkhayal tanpa bekerja sering dijumpai seperti yang dialami Fahri sendiri, contoh berikut :

Pembubaran KPK

Fahri pernah mengusulkan pembubaran lembaga KPK dalam rapat konsultasi antara pimpinan DPR dan fraksi dengan lembaga penegak hukum seperti Kepolisian RI, Kejaksaan Agung, dan KPK, dengan alasan bahwa sebuah negara yang menganut sistem demokrasi tidak boleh ada lembaga yang sangat kuat atau superbody sehingga berpotensi tak bisa diawasi.

Berharap KPK dibubarkan tetapi kenyataannya sampai hari ini tidak bubar, Fahri hanya bisa berkhayal seandainya KPK dibubarkan atau terutama revisi pelemahan UU penyadapan terealisasi maka mungkin mudah bagi Fahri melakukan korupsi seperti yang dilakukan mantan bosnya, eks Presiden PKS Lutfi Hasan Ishak.

Fahri Hamzah terus berpikir/berkhayal tanpa bekerja bagaimana mempreteli KPK, namun “apa nak dikata” hanya mulutnya yang bekerja untuk melampiaskan nafsu birahi politiknya hingga mencapai puncak klimaks yang dipenuhi dendam politik.

Wakil Ketua DPR Independen

Atas prilakunya yang asal bunyi alias berkhayal tanpa bekerja, Fahri harus menerima pil pahit dipecat secara permanen dari Partai PKS. Tidak satupun atribut PKS yang tersisa, bahkan kalau ada celana dalam “made in PKS” pun harus dilucuti.

Tidak tinggal diam, Fahri melawan dengan mengajukan gugatan dan masih berproses sehingga statusnya tidak jelas, tidak sejelas pekerjaannya sebagai anggota DPR independen pertama di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun