Mohon tunggu...
Syaripudin Zuhri
Syaripudin Zuhri Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar sampai akhir

Saya senang bersahabat dan suka perdamaian. Moto hidup :" Jika kau mati tak meninggalkan apa-apa, maka buat apa kau dilahirkan?"

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mau Keluar Negeri Jadilah Tukang Masak

7 Maret 2017   20:30 Diperbarui: 7 Maret 2017   20:40 524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Jangan remehkan tukang masak( Chef), apa lagi yang masaknya do hotel bintang Lima. Sumber: BsnSCB.com

Mau keluar Negeri Jadilah Tukang Masak. Anda mungkin heran, ini judul mengada- mengada, masa mau keluar negeri jadi tukang masak? Akh ngaur itu, ga mungkinlah. Apa sih hebatnya tukang masak hingga bisa membawa seseorang ke luar negeri. Bukankah tukang masak itu kerjaan ibu-ibu, kerjaannya kaum hawa, anak perempuan dan sebagainya. Takmungkinlah... Begitu yang menjadi bantahan setiap orang apabila mendengar tukang masak. Anda mungkin termasuk di dalamnya.

Tapi itulah yang menjadi seorang cita cita seorang laki-laki yang membawanya ke luar negeri, ke Belanda, Amerika, Perancis dan sekarang ada di Rusia. Coba itu... Anda mungkin tak percaya, tapi itulah fakta yang terjadi buat seorang " Tukang Masak" professional, bukan sekedar tukang masak yang di dapur atau di warung-warung sekelas warteg, Warung Tegal. ini tukang masak di hotel berbintang, tukang masak masakan Indonesia yang dijadikanya mendunia.

Bertahun yang lalu dia bercita-cita ingin ke luar negeri, dan dengan tekad yang kuat sekolah SMK, yang mengajarkan cara masak-memasak, tataboga. Padahal dia adalah laki-laki, dan teman- temnya sebagain besar perempuan, dan memasak memang kerjaanya perempuan, tapi karena memang sudah menjadi niatnya, maka semua hal tentang masak-memasak dikerjakannya. Singkat kata, jadilah dia sekarang menjadi tukang masak profesional dan yang membawanya melanglang Buana ke berbagai Negara.

Itulah sang juru masak kita, yang telah berbagi ilmunya pada acara workshop jurnalis di KBRI Moskow, yang diselenggarakan sejak 1 Maret 2017 sampai dengan hari ini, 4 Maret 2017. Sebuah pengalaman yang tak terlupakan. Sang nara sumber Pak Muhammad Anthoni dari Kantor Berita Antara, telah berbagi cerita, pengalaman dan ilmunya dengan penuh ceria dan gelak tawa. Acara yang dibuka Bapak Dubes KBRI Moskow, Bapak Wahid Supriadi, telah membawa pengalaman yang luas bagi jurnalis pemula.

Oya, jangan lupa, soal selera makan yang berbeda antara Timur dan Barat. Indonesia dengan sate, rendang, sambel terasi, nasi goreng dan sebagainya telah mendunia dan disukai di berbagai Negara, tapi jangan bawa sambel terasi ke Esrael, mereka tak makan udang. Jangan sediakan cumi- cumi hitam di Perancis, mereka tak akan menyentuhnya , tapi sediakan masakan apa saja buat orang Rusia, mereka akan mencoba semua masakan Indonesia.

Siapakah sang juru masak tersebut? Juru masak yang telah melanglang Buana dan menjadi salah satu anggota " Indonesia Satu" Sebuah perkumpulan tukang masak Internasional, yang berbasis di Belanda. Sementara namanya dirahasiakan. Demikian.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun