Ine, ngiang di telinga kembali datang mendering
Sejumlah cerita pun datang sambung menyambung
Engkau melangkah bersama butir-butir rindu dalam bayang
kuburu jejak-jejak rindu bersama gerimis yang mengembang
kangen pun jadi perih di lambung sebab luka tak pernah ditenung
apalagi engkau lewat hanya sebentar lalu melambai dalam lengang
Ine, malam sudah larut , katakan sedang apa engkau di sana
Hujankah di rumahmu hingga engkau datang seperti sediakala
Mencariku hingga kulitmu terpanggang matahari siang
Kakatan Ine, sesatkah engkau hingga butir rindumu terngiang
Jawab ya Ine, sebab deringmu jadi gerimis mengingatmu di ujung kampong