Mohon tunggu...
🍀 Usi Saba 🍀
🍀 Usi Saba 🍀 Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

🎀 Menolak Tenar 🎀

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Yth Alan Budiman; Bapak Analis Sedunia

21 September 2015   05:38 Diperbarui: 21 September 2015   08:04 3755
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Sejak membaca keplin-planan analisa abal2 Alan Budiman yang menggonta-ganti isi artikelnya tentang Pakde Kartono, saya sudah tutup buku dengan dia, males ngomongnya, gak pernah baca atau klik artikel dia lagi.  Sejak dimunculkannya foto oleh Tomy Unyu Unyu, saya sudah merasa tidak harus saya terus yang mencoba menarik perhatian orang2 akan kasus ini. Biarkan mereka berjalan sendiri, menilai sendiri. Tapi beberapa jam yang lalu ada seorang Kompasianer yang memberitahu saya kalau Alan menghapus artikelnya yang menyudutkan saya dengan menyebut artikel2 saya tentang Koruptor diluar penjara itu sebagai teror. Saya bilang ah gak apa2 kok udah dihapus ini. Lagian saya gak baca kok jadi gak tahu isinya gimana.

Tapi ada lagi yang ngirim tautan via facebook soal tulisan ini. Maka saya pun cari di Google. Dan ketemulah.

http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:wBeIjISvIVEJ:www.kompasiana.com/alanizecson/pembunuhan-karakter-pada-pakde-kartono_55fd43df147b61870ace71d9+&cd=1&hl=en&ct=clnk&gl=us

Saya baca sampai tuntas dan isinya benar2 membuat saya muntah2. Berikut saya akan meluruskan isi artikel:

1. Saya tidak pernah mengemis2 Alan untuk meminta emailnya dan bertanya apa yang akan dia lakukan bila saya mengirimkan foto itu kepadanya.  Di artikel Alan bilang saya menggunakan Gmail. Dengan ini saya beritahukan email saya satu-satunya email yang saya gunakan adalah: usife***@yahoo.com

2. Saya tidak bermaksud meneror siapapun dengan tulisan2 saya tentang adanya koruptor di Kompasiana ini. Pertama kalinya saya mengeluarkan tulisan itu karena bentuk kekecewaan saya akan hukum di Indonesia yang bisa dengan mudahnya meloloskan seorang Koruptor keluar penjara saat dia harus menjalani hukuman.


Tolong dicatat: bisikan kalau Pakde Kartono adalah Gayus Tambunan, sudah saya dapatkan sejak lama, berbulan2 yang lalu disertai petunjuk2 apa saja yang menguatkannya. Saya tidak percaya begitu saja, saya membaca dan mencari sendiri kebenarannya, tanpa intervensi dari siapapun. Tapi tetap masih ada keraguan karena ada Kompasianer kepercayaan saya yang artikelnya selalu saya baca habis yang telah menyatakan kalau PK bukan GT.

Sampai Kompasianer kepercayaan saya tersebut kembali membuat artikel Kopdaran dirinya dengan PK. Dan kembali dia menguatkan kalau PK bukan GT. Sampai saat itu saya masih percaya dia, namun hari selanjutnya setelah artikel itu muncul, masuk email ke saya; sebuah foto Kompasianer tsb beserta temannya dan benar2 GT. Fotonya mirip benar dengan foto yang dia upload di artikel kopdaran dengan PK.

Hancur hati saya, sakit sekali melihat Kompasianer kepercayaan saya menutupi fakta itu. Sakit pula hati saya melihat kenyataan bahwa hukum di negara kita benar2 lemah akan penerapannya kepada mereka yang berduit.  Tapi saya tidak berani menyebut2 langsung soal ini, saya tidak berani tunjuk hidung langsung karena saya takut nanti kenapa2.

Tapi hati saya yang terdalam mengatakan kalau hal ini salah. Saya harus memberitahu seseorang, tapi siapa? Lalu saya mencoba mencari2 email dan nope Kang Pepih tapi saya tidak dapat. Tadinya saya mau bertanya sama dia apa yang harus saya lakukan. Pening kepala saya memikirkan tentang foto yang ada di tangan saya itu.  Saya juga tidak mengerti kenapa Kompasianer kepercayaan saya itu menutupi semua ini. Kembali saya membuat artikel sindiran, artikel kekecewaan saya atas sikapnya akan keberadaan foto GT itu.

Tetap dalam hati saya bilang foto ini harus keluar tapi kalau pun keluar harus lewat tangan saya, langsung melalui orang yang tepat. Saya tidak akan menitipkan foto ini pada siapapun. Harus saya dan saya harus minta jaminan kalau identitas saya tidak akan dia publikasikan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun