Mohon tunggu...
Untari Seati
Untari Seati Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu rumah tangia biasa karena alasan seorang anak aku belajar menjadi ibu yang luar biasa

Selalu bertumbuh dengan belajar dari sang guru kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Istri Simpanan Pak Lurah

23 Juni 2013   13:27 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:33 899
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kebun kebun teh di perbukitan tawang mangu ini masih beku... mentari belum mampu meyibak kabut pagi yang damai ini... beberapa ibu ibu sudah tampak berlalu lalang menuju pasar desa.. gosip murahan tentang pak lurah yang menikah lagi dengan seorang wanita sukses dari jakarta  setelah istrinya meninggal beberapa bulan yang lalu dan tentang perebutan peninggalan warisan anak-anaknya jadi topik hangat berita di pasar desa pagi ini.

Sri... kenapa kamu sedih nduk, tanya mbah marto pada anaknya yang seorang janda muda yang ditinggal pergi suaminya dengan beban hutang... nda mbok hanya merasa ga enak badan dan terasa mual perut ini, sri sangat kaget dengan berita tentang pak lurah yang sudah menikah sah dengan orang lain. penjual soto ini semakin panas dingin mendengar berita ini... sri tak kuasa lagi menahan tangisnya setelah tau memegang tash pack kehamilan menunjuk garis merah dua yach... positif dn setelah suaminya pergi tanpa kata kata tanpa tanggung jawab selama 2 thn lalu, dia hanya meninggalkan hutang dan beban hidup 2 anak... setelah itu hanya pak lurah yang mengisi hari harinya memberinya motivasi dan juga janji untuk menikahi... menidurinya  dgn sepontong janji engkau pasti kunikahi... air matanya meleleh jatuh tanpa bisa dikendalikan lagi... gemetar memegang hape di tangan, pemberian pak lurah supaya dia mudah untuk menghubungi jika membutuhkan sesuatu, selama istri pertama pak lurah sakit parah  dan tidak mampu lagi melayani, sampai akhirnya istrinya meninggal dia selalu datang pada sri... mbah marto yang sudah renta tak mampu berbuat apa apa... saat mengetahui sri hamil mbah marto masih bisa tenang menyembunyikan kegalauannnya.. raut mukanya berselimut mendung.. sudah 2 bulan kehamilan sri.. pak lurah seperti ditelan bumi.. mungkin sengaja untuk glali.. ato melupakan diri atas benih yang di tanam pada rahim sri... tiba tiba pak lurah datang setelah lama menghilang... dengan tenang pak lurah menyampaikan belum tentu itu anakku... kamu janda dan kamu banyak laki laki yang  sdh menidurimu... arogansi tingkat kelurahan sedang berjalan utuk intervensi hak seorang perempuan lemah, ini potret kehidupan... wahai wanita jangan mudah mempercayai janji, karena di dunia ini tak ada lelaki baik ato tidak baik yang ada hanyalah lelaki yang bertanggung jawab dan tidak mau bertanggung jawab... dan yang mau tanggung jawab ini kadang juga hanya sedikit yang baik... sri hanya terdiam tertunduk dengan segala kelemahannya... mbah marto yang mendengar ini.. segera duduk dengan tatapan nanar.. memegang biji merica di selipan jari... dengan muka tegang dan bergetar ... segera ceraikan istri sahmu.. nikahi  sri dan kamu harus tanggung jawab atas anak dalam kandungan ini.. kalau tidak aku pecahkan biji merica dalam jariku ini... karena kamu pasti tau apa artinya.. kewibawaanmu akan segera hancur.. dan kelaminmu akan lemah.. kamu boleh permainkan perempuan manapun tapi bukan sri.... alibi pak lurah tak ada arti.. pria yang tampak gagah dan berkuasa ini nampak sangat lemah.. sri tampak hanya pasrah.. dalam rangkuman nasib diri.

seiring berjalannya waktu anak sri lahir dengan selamat pak lurah seperti kerbau yang di cocok hidungnya di depan mbah marto, istri sahnya dicerai dengan dalih dan fakta yang di ubah menurut skenario pak lurah yang sedang galau sisi hatinya yang lain amat sangat mencintai istri barunya tapi disisi lain sri membuatnya tak berdaya untuk memilih. kecaman dan omongan warga seperti bisa ular di telinga anak anak pak lurah yang mulai beranjak dewasa. Arogansi seorang penguasa yang harus terbentur pada realita...  segala sesuatu di dunia ini harus balance, begitupun tentang hidup dalam profile diri yang terus di bangun dengan cinta... cinta di tebar untuk menumbuhkan kasih sayang bukan pertentangan bukan nafsu yang membabi buta... nandur katresnan kanthi samdyo... yang artinya kira kira menanam cinta dalam batasan kewajaran.. mudah di ucapkan tapi sangat susah untuk di jalani.. salam untuk hari minggu yang indah ini semoga cermin ini mampu membuat kita melihat niat baik walau kadang di capai dengan cara yang tidak baik. semoga bermanfaat....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun