Mohon tunggu...
tri darmo
tri darmo Mohon Tunggu... -

seorang jurnalis tidak terkenal di media yang tidak terkenal

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Gonjang-ganjing I Doser

14 Oktober 2015   10:05 Diperbarui: 14 Oktober 2015   13:59 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 [caption caption="foto dari crystalink.com"][/caption]

Melihat perkembangan di media massa mengenai i doser, saya terpancing untuk membahas apa itu i doser dan efeknya. Di beberapa media massa ada yang menghubungkan i doser dengan narkotika digital, bahkan BNN juga melakukan riset tentang i doser.

Saya kutip dari website penyedia i doser, "I-Doser is specialized binaural audio that can help create a simulated mood or experience for the listener". Dari penjelasan di website mereka, tertulis jelas bahwa i doser membantu mengkondisikan otak pendengar sesuai dengan yang diharapkan oleh pendengar i doser.

Contoh, ketika saya ingin merasa relaks, saya akan mendengarkan audio dari i doser yang mampu menciptakan kondisi relax.

Lalu kok bisa i doser dianggap narkotika? ini karena pada i doser ada beberapa efek seperti alkohol, lucid dream, opium, dan marijuana. tentu saja efek ini akan berbeda pada setiap orang.

Bagaimana bisa hanya dengan mendengarkan suara dapat memberikan efek narkoba?

Sebelumnya, ijinkan saya menulis tentang brainwave. Brainwave kalau Bahasa Inggrisnya diartikan ke Indonesia adalah gelombang otak. Jadi, setiap kita marah, senang, sedih atau mengalami perasaan lainnya, otak kita memiliki gelombang-gelombang yang berbeda.

Nah, fungsi dari i doser disini adalah memanipulasi gelombang otak kita itu tadi. Dengan mendengarkan suara tertentu dapat menghasilkan gelombang otak tertentu. Contohnya, ketika pendengar i doser mendengarkan audio alkohol, maka pendengar akan merasakan mabuk, seperti habis minum-minuman beralkohol.

Fungsi dari brainwave tidak melulu untuk kegiatan negatif seperti merasakan mabuk, narkotika dll. Tapi brainwave atau i doser juga dapat dimanfaatkan untuk kegiatan positif seperti menanamkan kepercayaan diri, memberikan ketenangan atau membuat kita merasa semangat.

Efek dari mendengarkan brainwave ini berbeda pada setiap orang, sama seperti hypnoteraphy, tidak semua orang bisa di hipnotis.

Lalu apakah ada efek samping?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun