Mohon tunggu...
Tri Budhi Sastrio
Tri Budhi Sastrio Mohon Tunggu... Administrasi - Scriptores ad Deum glorificamus

SENANTIASA CUMA-CUMA LAKSANA KARUNIA BAPA

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kasidi no. 030 - Menjadi Hamba - Penjadi Pelayan

27 Juli 2017   13:10 Diperbarui: 27 Juli 2017   13:49 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Siapakah kita, tuan atau pelayan, majikan atau hamba? Kalau tuan apakah tuan yang rendah hati dan murah hati? Dan kalau pelayan apakah pelayan yang rendah hati dan murah hati? Dua pertanyaan penting ini jangan tergesa-gesa dijawab karena ini pertanyaan yang amat sangat sulit. Yang berani dan bisa menjawab banyak tetapi yg benar-benar menjawab seperti yg dikehendaki Tuhan rasanya tidak banyak bahkan bisa jadi amat sangat tidak banyak. Apalagi yg dikehendaki jelas tidak hanya jawaban. Tuhan - pemegang kuasa di bumi dan di langit - dengan tegas menyatakan bahwa Dia itu pelayan, Dia itu hamba, Dia itu identik dengan orang-orang paling hina di antara manusia.

Semua pernyataan ini dilakukan dan dinyatakan oleh Dia dengan penuh sukacita dalam realita dunia. Simak penggalan sabda berikut: 'Tetapi kamu tidaklah demikian, melainkan yang terbesar di antara kamu hendaklah menjadi sebagai yang paling muda dan pemimpin sebagai pelayan. Sebab siapakah yang lebih besar: yang duduk makan, atau yang melayani? Bukankah dia yang duduk makan? Tetapi Aku ada di tengah-tengah kamu sebagai pelayan.' Tuhan tidak yang duduk makan. Tuhan yang mahamurah hatinya menjadi hamba, menjadi pelayan. Sedangkan saya? Dengan mata berlinang hati penuh sesal hanya bisa berbisik lirih 'Ampuni Gusti, status hamba tapi gaya penguasa, itulah saya ... paham tetapi mengapa selalu tergoda dan tidak bisa?

Tidakkah sabdaMu sejelas hamparan samudera biru di kala langit cerah? Lalu mengapa kabut pekat terus saja menjerat nurani dan akal sehat hingga perintah dan teladan untuk melayani dengan setia dan murah hati terus saja laksana bayang-bayang, tak pernah tuntas?' Semoga status hamba gaya penguasa hanya milik saya dan tidak saudara-saudara, tetapi seandainya kita sama ayo kobarkan terus semangat untuk melayani dan bukan dilayani. Hari ini gagal esok kita coba. Esok masih tak bisa kita coba lusa. Selamat mencoba menjadi hamba seperti diteladankan Tuhan. Kasidi no. 030 -tbs-07072016

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun