Mohon tunggu...
Tri Budhi Sastrio
Tri Budhi Sastrio Mohon Tunggu... Administrasi - Scriptores ad Deum glorificamus

SENANTIASA CUMA-CUMA LAKSANA KARUNIA BAPA

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Essi Nomor 005 - Tentang Mengampuni Sesama

7 Agustus 2017   15:03 Diperbarui: 31 Agustus 2017   09:58 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tentang Mengampuni Sesama

Mengampuni sesama adalah ajaran yang sangat utama,
Yang harus jadi cahaya bagi yang merasa pengikutNya.
Meskipun ajaran ini tampak sederhana serta bersahaja,
Faktanya sukar laksana meniti mega-mega di angkasa.
Begitu pentingnya ajaran ini sampai-sampai dalam doa
Yang diajarkan secara khusus kepada murid-muridNya
Ajaran tentang mengampuni dosa, kesalahan sesama,
Menjadi syarat mutlak agar memperoleh hal yang sama
Dari Bapa mahakuasa, sang Empunya kerajaan surga.

Kemudian seperti yang biasa dilakukan oleh sang Putra
Ajaran yang amat utama, diajarkan dalam bentuk cerita.

Si hamba dihadapkan ke raja karena hutang-hutangnya,
Karena tidak mampu lunasi, raja pun keluarkan sabda,
Si hamba harus jual harta termasuk istri anak-anaknya.
Agar hutang dan kewajiban dapat segera ditunaikannya.
Gemetar karena titah sabda raja yang sangat berkuasa,
hamba segera bersujud meminta sepenuh hati dan jiwa
Agar raja berkenan titahkan waktu kelonggaran baginya.

Tergerak oleh permintaan sang hamba, raja merasa iba
Bukan cuma kelonggaran tapi pembebasan sepenuhnya
Diianugerahkan pada si hamba, tanpa prasyarat segala.
Tunai sudah semua kewajiban serta hutang pada raja,
Sang hamba boleh pulang ke rumah dengan hati lega.
Gembira karena anugerah dan karunia yang luar biasa
Sang hamba bergegas pulang guna mewartakan berita
Bahwa semua hutang sudah dihapuskan oleh sang raja.

Masih dalam suasana riang gembira, penuh suka cita,
Dia berjumpa sesama hamba, yang berhutang padanya.
Meskipun hati gembira tapi menagih hutang tetap saja
Dilakukan pada sesama hamba tanpa peduli situasinya.
Yang lebih luar biasa, ketika permintaan tenggang rasa
Untuk hutang sang teman yang besarnya tak seberapa
Ditolak mentah-mentah, tanpa belas kasihan nir rasa iba.
Sang teman harus meringkuk di penjara karena tak bisa
Lunasi sedikit hutang harta benda, tepat pada waktunya.

Kala kisah ini sampai ke telinga raja yang murah hatinya.
Berkobarlah amarah raja, dikeluarkan titah serta sabda,
Tangkap hamba yang tidak mau mengampuni temannya.
Bukankah Aku telah bebaskan dia dari semua hutangnya,
Lalu mengapa tak mau membebaskan hutang temannya?
Sungguh perilaku yang tak hanya melanggar etika dunia
Tapi juga tak tahu berterima kasih pada anugerah surga.

Bawa kemari hamba tak tahu terima kasih terima karunia,
Akan kulihat tampangnya, dan sudah selayaknya jika dia
Dijebloskan saja penjara sampai lunasi semua hutangnya.
Inilah ganjaran dan balasan yang diterima oleh siapa saja
Yang tak tahu berterima kasih pada karunia ampunan dosa.
Berilah ampunan pada sesama jika kau sangat mendamba
Ampunan dosa karunia dari Allah Bapa yang ada di surga.

Karenanya Bapa, ampunilah dosa-dosa kami para hamba
Seperti kami pun mengampuni semua dosa, para sesama.

Dr. Tri Budhi Sastrio - ukspj@ yahoo.com 
HP. 087853451949 - SDA30082011 -- Essi no. 005

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun